Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Harga Cabai Terjun Bebas, Petani Mengeluh

Antara
18/5/2020 19:28
Harga Cabai Terjun Bebas, Petani Mengeluh
Petani cabai di Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang.(Antara)

MENJELANG Hari Raya Idul Fitri, petani cabai di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mengeluhkan rendahnya harga jual hasil tanaman mereka sehingga terancam tidak bisa lagi melakukan usaha serupa.

"Saat ini harga cabai merah keriting yang halus ditingkatan petani petani hanya berkisar Rp9.000 sampai Rp10.000 per kg, kalau yang sedang Rp7.000 dan cabai merah yang besar cuma dihargai Rp5.000 sampai Rp6.000 per kg," kata Wahyu, petani cabai yang ada di Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, Senin.

Selain harga cabai merah yang mengalami penurunan hal serupa tambah dia, juga terjadi pada harga jual cabai hijau dan cabai rawit. Untuk cabai hijau harga jualnya ditingkatan petani berkisar Rp1.000 per kg dan cabai rawit halus Rp8.000 hingga Rp10.000 per kg.

Rendahnya harga jual cabai di daerah tersebut kata Wahyu, karena pengaruh dari penyebaran virus korona yang melanda Tanah Air sekarang sehingga tanaman cabai tidak laku. Selain itu, pasar tempat untuk memasakan cabai ini juga banyak tutup.

"Kami tidak bisa melanjutkan usaha untuk menanam cabai lagi karena modalnya sudah habis, untuk membayar hutang akibat membeli bibit, obat-obatan dan pupuk kami kesulitan, bahkan ada petani yang membayar hutangnya dengan cabai karena tidak ada uang," ungkap dia.

Sementara itu, Rita salah seorang pedagang penampung cabai mengatakan, jika kondisi petani cabai dan sayuran di Rejang Lebong sedang terpuruk karena rendahnya harga jual produk pertanian yang mereka hasilkan, dan cenderung tidak laku di jual.

"Kasihan sekali, hasil kebun mereka dihargai cukup murah bahkan tidak laku. Kita mau nolong juga tidak bisa dan hanya berharap pemerintah bisa memberikan bantuan kepada mereka sehingga mereka bisa tidak mengalami krisis pangan dan nantinya bisa kembali bertani," urainya.  (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik