Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Kerepotan Hadapi Pemudik

Kristiadi
30/3/2020 05:00
Kerepotan Hadapi Pemudik
Petugas memasang beton saat isolasi wilayah Kota Tegal, Jawa Tengah, kemarin.(ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

BAGI sejumlah kepala daerah kedatangan pemudik bukan lagi berkah. Ancaman penjangkitan covid-19 semakin dekat dengan gelombang kepulangan mereka ke kampung halaman.

“Tiga hari terakhir, 4.200 orang masuk ke Ciamis dari berbagai daerah, terutama Jakarta. Kedatangan mereka menambah panjang daftar orang dalam pemantauan yang harus kami awasi,” ujar Bupati Ciamis, Jawa Barat, Herdiat Sunarya, kemarin.

Meski pasrah, Herdiat tetap meminta warganya yang berada di perantauan untuk tidak pulang kampung dulu. “Kalau sayang saudara dan orangtua di kampung, jangan mudik dulu. Jangan sampai yang sehat jadi sakit karena pemudik membawa virus.”

Imbauan juga dilontarkan kepala daerah di Sumatra Barat. Gubernur Irwan Prayitno meminta warganya untuk meminta sanak saudaranya tidak pulang kampung demi keselamatan bersama.

“Masyarakat diharapkan berperan aktif mengingatkan para dunsanaknya di rantau untuk sementara tidak pulang kampung, jika menyayangi dunsanak keluarganya yang ada di kampung halaman,” pungkasnya.

Bupati Sijunjung, Sumatra Barat, Yuswir Arifin juga serius meminta warganya yang jadi perantau tidak mudik.  Ia sampai harus melayangkan surat imbauan yang ditujukan kepada seluruh ketua organisasi masyarakat Minang asal Sijunjung, para perantau serta ketua himpunan pelajar/mahasiswa asal Sijunjung yang berada di luar  Sumbar.

“Tunda dulu pulang kampung. Semua demi kesehatan keluarga di kampung halaman juga,” kata Yuswir.

Karantina lokal

Sambil mengimbau, Herdiat Sunarya juga berupaya mengurangi penjangkitan korona dengan kebijakan yang ia sebut karantina lokal terbatas. Ia melarang warga Ciamis bepergian dan tetap tinggal di rumah.

“Mulai Selasa, kami akan melakukan penjagaan di perbatasan. Kendaraan dari luar kota hanya boleh melintas dan angkutan umum yang masuk akan mendapat perlakuan khusus, yakni sterilisasi,” tegasnya.

Pemerintah Kota Tasikmalaya juga bertindak tegas, setelah dua dari lima penderita Korona di wilayahnya meninggal dunia. Dinas Perhubungan mengeluarkan surat penghentian operasional angkutan umum, dalam kota, antarkota, dan antarprovinsi.

Kebijakan mulai berlaku Senin dini hari. “Keputusan itu dibuat lebih cepat dari rencana karantina wilayah yang sedang dimusyawarahkan Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19,” tutur Kepala Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya, Aay Zaini Dahlan.

Di Jawa Tengah, mulai tadi malam, jalan menuju ke pusat keramaian Kota Semarang, ditutup, sebagai upaya mengajak warga tetap berada di rumah. Blokade dilakukan petugas kepolisian dan dinas perhubungan.

Pembatasan selektif itu, dilakukan dengan menutup ruas Jalan utama, seperti Jalan Pandanaran-Simpang Lima, Jalan Pemuda, Gajah Mada, Jalan Pahlawan, dan Jalan Ahmad Yani-Simpang Lima.

“Belum diketahui sampai kapan kebijakan penutupan ini,” ujar Kepala Satuan Lalul Lintas Polrestabes Semarang Ajun Komisaris Besar Yuswanto Ardi. Soal kebutuhan warga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Yuswanto memastikan tidak akan terganggu. (YH/AS/JI/SS/SL/BN/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya