Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Jaga Inflasi, BI Terus Dorong Pengembangan Bawang Putih

Supardji Rasban
02/9/2019 08:15
 Jaga Inflasi, BI Terus Dorong Pengembangan Bawang Putih
Bank Indonesia menggerakkan penanaman bawang putih di Desa Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jateng, Minggu (1/9).(MI/Supardji Rasban )

UNTUK mencukupi kebutuhan bawang putih di pasar nasional, Bank Indonesia terus berkomitmen mendorong pengembangan tanaman bawang putih melalui cluster-cluster di sejumlah daerah. Kebijakan tersebut sekaligus sebagai upaya pengendalian terhadap tingkat inflasi, mengingat bawang putih juga termasuk komoditas pertanian yang berpengaruh terhadap inflasi jika harganya bergejolak.
     
Hal itu disampaikan Deputi Gubernur BI, Sugeng usai menghadiri sekaligus ikut memanen bawang putih di Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (1/9).

Menurutnya BI sangat menaruh perhatian besar terhadap produksi bawang putih karena saat ini sekitar 96% bawang putih masih diimpor terutama dari Tiongkok. Ditargetkan pada 2021 Indonesia sudah bisa swasembada bawang putih.  Ketersediaan bawang putih yang masih banyak diimpor padahal devisa masih diperlukan terutama menghadapi situasi tidak menentu. Apabila terlalu banyak impor maka rupiah bisa tidak stabil.

Sugeng berharap dengan memproduksi sendiri bawang putih yang hasilnya tidak kalah dengan bawang putih impor, diharapkan ke depan akan terbebas dari impor. Selain itu dari sisi petani, kesejahteraan mereka juga bisa ditingkatkan.

"Selain itu kebijakan seperti pengimpor yang harus menyisihkan 5%  untuk menanam kembali bawang putih untuk pembibitan akan terus kita kawal. Sehingga produski akan terus berlangsung dengan baik," ujar Sugeng.
     
Dia menyebut sumbangan bawang putih terhadap inflasi memang relatif kecil. Namun bila terjadi kelangkaan dan kenaikan harga di atas 100%, maka bisa menggeret inflasi ke tingkat lebih tinggi seperti cabai. Pada kesempatan sama Bupati Tegal, Umi Azizah, dalam sambutannya menyampaikan pada 2014, BI datang ke Desa Tuwel bermaksud ingin menanam bawang putih tapi Umi menolak mentah-mentah. Alasannya menanam bawang putih sama halnya mengantarkan petani ke kondisi yang semakin terpuruk.

"Namun akhirnya teman-teman Perwakilan BI Tegal mampu meyakinkan kami dan para petani di sini bergairah lagi bawang putih," terang Umi.

Menurut Umi pada era 90-an Desa Tuwel terkenal sebagai sentra penghasil bawang putih. Tapi masa kejayaan berakhir karena banyaknya bawang putih impor.

"Tapi sekarang petani bawang putih di sini sudah mulai bangkit lagi," jelasnya.

baca juga: Tim SAR Lanjutkan Pencarian Korban Tabrakan Kapal
     
Pengembangan cluster bawang putih selain dilakukan di Kabupaten Tegal juga di tujuh kabupaten lainnya, yakni Magelang, Temanggung, Karanganyar, Batang, Pekalongan, Purbalingga, dan Banjarnegara. Di Kabupaten Tegal sendiri saat ini luasan tanaman bawang putih 492 hektare dengan produksi 8 ton perhektar. Saat ini para petani selain memproduksi bawang putih, juga fokus mengadakan pembibitan. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik