Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
MENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono Denpasar-Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono terbilang sosok menteri yang nyentrik dan tidak suka seremonial formal. Menteri yang sering terlihat sering main gitar dengan anak-anak Papua ini ternyata memang diakui sebagai pribadi yang sederhana.
Hal ini terlihat saat berkunjung ke proyek shortcut Mengwitani-Singaraja pada Minggu (1/9) kemarin. Saat mengungjungi shortcut di wilayah Gitgit, Buleleng, Hadi, begitu ia biasa dipanggil, tampak sangat sederhana. Ia begitu dekat dengan para kontraktor lapangan, para buruh, dan pejabat setempat. Berbagai persoalan ditanggapi dengan lelucon. Saat bertemu Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Hadi menggodanya dengan guyon.
"Pak Bupati kasihan. Hari Minggu seperti ini harus terus bekerja," ujarnya.
Bupati Suradnyana harus dibuat tertawa oleh sang menteri itu. Suradnyana juga tidak kalah lucu membalas guyonan pak menteri.
"Untuk shortcut ke Singaraja saya siap bekerja siang dan malam pak menteri. Biar cepat selesai," ujarnya.
Saat di lokasi, Hadi melayani semua pertanyaan wartawan, melayani semua permintaaan swafoto dengan semua orang. Saat meninjau shortcut di sampaing Danau Beratan Bedugul. Hadi dengan seksama mendengarkan penjelasan dari kepala proyek soal keamanan dan kenyaman memasuki areal proyek. Menariknya, saat memasuki areal galian yang jaraknya hampir 700 meter dari lokasi aman, Menteri Hadi memilih naik sepeda motor. Usianya yang sudah paruh baya sama sekali tidak menyurutkan nyalinya untuk melintasi jalan dengan penuh material galian menggunakan sepeda motor. Bahkan, menteri yang pernah lama tinggal di Papua ini bukannya dibonceng oleh petugas, sebaliknya dirinya yang membonceng petugas melintasi jalur yang tidak nyaman ini.
Hal lain yang cukup menggemaskan saat mengunjungi Bendungan atau Waduk Sidan yang berada di Gianyar-Bangli-Badung. Saat memasuki posko dan kantor, seluruh petugas siaga. Hadi mendengarkan penjelasan progres pembangunan waduk yang akan mensuplai air bersih ke Badung dan Denpasar tersebut. Ruangan ber-AC dan makanan mewah sudah disiapkan untuk pertemuan dengan seluruh jajaran petugas Waduk Sidan. Namun ternyata menteri memilih untuk berbelok arah dan memilih duduk di warung angkringan yang terletak di ujung kantor. Bukan hanya duduk di warung angkringan, Hadi malah langsung memesan susu jahe panas khas Bali. Aksi pria nyentrik ini langsung diikuti oleh seluruh pejabat lainnya. Mereka berbicara proyek besar di warung angkringan sambil makan duren. Makanan dalam ruangan ber-AC akhirnya tertumpuk begitu saja tanpa dilirik sedikit pun. Usai ngobrol di warung angkringan, menteri dan seluruh petugas langsung turun ke lokasi dengan mobil khusus.
Hadi kemudian bercerita tentang Papua yang penuh kenangan indah. Ia pernah lama tinggal di sana saat SMP dan SMA.
"Saya lama tinggal di Papua. Pendidikan SMP dan SMA di Papua. Saya sedih melihat kondisi Papua yang rusuh beberapa waktu lalu. Saya kenal dekat dengan anak-anak Papua karena saya memang lama tinggal lama di sana," ujarnya.
Ia mengaku sedih kenapa ada bahasa-bahasa rasial terhadap orang Papua yang sudah dianggap sebagai saudara kandungnya itu. Saat ditanya apakah pernah berkomunikasi soal kerusuhan dengan anak Papua, ia mengatakan, tidak mau masuk terlalu jauh dalam persoalan politik.
baca juga: Pemkab Kukar Berharap Kesenjangan Berkurang
"Kerusuhan Papua itu masuk wilayah politik. Saya tidak paham yang begituan. Saya prihatin. Komunikasi pribadi dengan banyak pejabat asal Papua baik yang di Jakarta maupun yang di Papua terus dilakukan. Kami sudah seperti saudara," ujarnya. (*/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved