Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
DUA pekan menjelang Idul Adha, para pembeli hewan kurban terutama sapi dari Jakarta dan Jawa Barat berburu ke sentra ternak sapi Wonogiri, Jawa Tengah. Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Wonogiri meminta para peternak sapi dan kambing mewaspadai cacing hati dan scabies ( koreng) yang bisa menyerang hewan ternak.
"Dari pantauan kami di 12 sentra ternak sapi dan kambing di Wonogiri tiga pekan menjelang Idul Adha, para pembeli terutama dari Jabar dan DKI Jakarta sudah mulai menyerbu. Karena sudah jadi tujuan pembelian hewan kurban selama dua bulan terakhir ini. Pemeriksaan kesehatan hewan terus kami galakkan," papar Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Petenakan Wonogiri, Sutardi kepada Media Indonesia, Kamis (25/7).
Menurut dia, semua hewan korban yang 'diekspor' keluar Wonogiri, harus mengantongi SKKH ( surat keterangan kesehatan hewan) dari Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Wonogiri. Hal ini sebagai jaminan, agar hewan kurban yang terbeli terbebas dari penyakit cacing hati dan scabies.
"Scabies atau koreng ini lebih sering menimpa ternak kambing. Jadi peternak dipastikan tidak akan menjual, karena penyakit ini bisa menular kepada manusia. Begitu halnya sapi yang mengidap cacing hati, tidak akan laku," imbuh Sutardi.
Pemeriksaan yang ketat pada hewan kurban tahun 2018, petugas menemukan 21 ekor kambing terserang scabies dan 81 cacing hati pada ternak sapi dan 33 pada kambing. Semakin mendekati Idul Adha yang jatuh pada 11 Agustus, harga hewan korban mengalami kenaikan lumayan signifikan. Untuk sapi, mengalami kenaikan kisaran Rp1 juta hingga Rp2 juta. Sedang kambing mengalami kenaikan Rp200 ribu hingga Rp 300 ribu, hingga harganya sampai Rp2,5 juta.
"Dari laporan yang saya terima, sapi yang disukai para pembeli berada dalam kisaran Rp18 juta hingga Rp26 juta. Di enam kabupaten wilayah Solo Raya, harga ternak hewan korban mengalami kenaikan semua, dengan kisaran kenaikan hampir sama," kata dia.
Sejumlah pasar sapi di wilayah Wonogiri yang menjadi pusat transaksi hewan korban, sejak sepekan terakhir semakin ramai. Demikian juga pasar sapi Bekonang, kabupaten Sukoharjo hampir tiap hari didatangi ratusan pembeli. Sapi limosin besar dibuka dengan harga Rp29 juta, sedang jenis Brahma Rp16 juta-Rp18 juta, dan Simental dibuka dengan harga Rp20 juta hingga Rp25 juta.
baca juga: Daerah Alami Darurat Kekeringan
Sunarto, pedagang sapi di Pasar Bekonang mengatakan, sapi yang ditawarkan untuk hewan korban dijamin sehat.
"Untuk jenis limosin sudah mencapai Rp29 juta, simental bisa mencapai Rp25 juta tergantung beratnya. Bukaan harga mulai Rp20 juta," tutur dia. (OL-3)
Distribusi hewan kurban ini menyasar ke daerah tertinggal agar keberkahan Idul Adha tersebar merata.
Daya Group kembali menyalurkan hewan kurban sebagai bagian dari komitmen sosial perusahaan di wilayah sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.
Pembagian apresiasi dalam bentuk hewan kurban kambing kepada Mitra Pengemudi Grab telah dilaksanakan secara bertahap pada 2-4 Juni 2025 di lebih dari 30 kota.
Mitra Jejaring Kurban adalah sebuah inisiasi gerakan kurban dengan mekanisme jual langsung yang dilakukan mitra peternak individu Jaringan Dompet Dhuafa
Hari Raya Idul Adha bukan hanya bentuk ketaatan spiritual, melainkan juga momentum penting untuk menguatkan solidaritas sosial dan kepedulian terhadap isu-isu mendesak.
Golden Tulip Pontianak meyerahkan 1 ekor hewan kurban untuk dibagikan ke seluruh karyawan Hotel Golden Tulip Pontianak dan masyarakat sekitar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved