Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Depati Amir Pangkalpinang menyebutkan lama musim kemarau di Provinsi Bangka Belitung (Babel) tahun ini sama seperti tahun lalu yakni 5 bulan.
"Kemarau kita sama seperti tahun lalu, yaitu Juni hingga Oktober dengan puncak musim kemarau terjadi pada dasarian III sampai dengan Agustus Dasarian II," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas 1 Pangkalpinang, Kurniaji Selasa (2/7).
Adapun suhu udara di Provinsi Bangka Belitung di kisaran 33 hingga 34 derajat Celcius. Kurniaji belum bisa memastikan apakah adanya efek El Nino berdampak pada lamanya musim kemarau. Pasalnya, belum diketahui level El Nino yang akan melanda Indonesia pada musim kemarau ini.
"Levelnya lemah, sedang atau kuat belum bisa diprediksikan," lanjutnya.
baca juga: Wali Kota Gorontalo Serahkan LHKPN
"Untuk suhu panas terpantau wilayah Pangkalpinang 33 derajat Celcius dan di Tanjung Pandan Belitung 34 derajat Celcius. Sedangkan untuk daerah lainya tidak jauh berbeda dengan Belitung dan Paangkalpinang," lanjutnya.
Suhu yang begitu panas di musim kemarau ini, lanjutnya sangat rentan terjadinya kebakaran hutan dan lahan untuk itu masyarakat harus waspada.(OL-3)
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, bahkan pada malam hingga pagi hari suhu udara dapat mencapai di bawah 14 derajat celcius.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
BMKG menegaskan fenomena cuaca dingin di Indonesia bukan disebabkan Aphelion, melainkan Monsun Dingin Australia dan musim kemarau.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved