76.482 Penduduk Klaten Terancam Kekeringan

SEBANYAK 76.482 penduduk sembilan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, terancam kekeringan pada musim kemarau ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten tahun ini menyiapkan dana sebesar Rp200 juta, untuk kegiatan droping air bersih ke daerah rawan kekeringan tersebut. Kepala BPBD Klaten, Sip Anwar mengatakan sembilan kecamatan yang terancam kekeringan, Kemalang, Karangnongko, Manisrenggo, Jatinom, Prambanan, Trucuk, Bayat, Pedan, dan Karangdowo.

Ancaman kekeringan di Kecamatan Kemalang berpotensi terjadi di tujuh desa, yaitu Kendalsari, Talun, Tlogowatu, Sidorejo, Keputran, Balerante, dan Tegalmulyo. Kemudian, Kecamatan Karangnongko di Desa Gemampir, Kecamatan Manisrenggo di Desa Kecemen dan Ngemplak Seneng,  Kecamatan Jatinom di Desa Bandungan, Tibayan, Temuireng, Socokangsi, dan Bengking.

Untuk Kecamatan Prambanan di Desa Sengon, Kecamatan Trucuk di Desa Kalikebo, Kecamatan Bayat di Desa Dukuh dan Ngerangan, Kecamatan Pedan di Desa Kaligawe, dan Kecamatan Karangdowo di Desa Tumpukan, Ringin Putih, dan Demangan.

"Adapun jumlah penduduk 23 desa yang terdampak kekeringan di musim kemarau sebanyak 76.482 jiwa," ungkap Sip Anwar yang didampingi Sri Yuwana Haris Yulianta, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten kepada Media Indonesia di kantornya, Selasa (18/6).

baca juga: PSIM Luncurkan Jersey Baru

Sementara itu, tujuh desa yang mengalami kekeringan parah saat ini, yaitu Kendalsari, Sidorejo, Tegalmulyo, Bandungan, Temuireng, Socokangsi, dan Ngerangan, sudah mendapat droping atau pengiriman bantuan air bersih total sebanyak 44 tangki hingga Senin (17/6). BPBD Klaten, kata Sip Anwar, tiap hari melakukan kegiatan droping air bersih ke daerah rawan kekeringan. Untuk pengiriman bantuan air itu digunakan tiga dari lima mobil tangki isi 5.000 liter yang dimiliki BPBD Klaten.

Tahun ini, BPBD Klaten menyiapkan anggaran kegiatan droping air bersih sebesar Rp200 juta yang diperuntukkan droping air sebanyak 800 tangki. Jika anggaran itu tidak mencukupi bisa menggunakan anggaran dana siap pakai (DSP) Rp500 juta. Menghadapi musim kemarau, kata Sip Anwar BPBD Klaten telah menetapkan darurat kekeringan pada 1 Juni sampai 31 Oktober 2019. (OL-3)