Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
DINAS Kesehatan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur mulai mencontoh program penanggulangan gizi buruk yang diterapkan United Nations Children's Fund (Unicef) di Kabupaten Kupang.
"Program ini hampir sama seperti yang diterapkan dinas kesehatan, tetapi lebih menekankan pada pemberdayaan dan partisipasi masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, dokter Ary Wijaya di Kupang, Selasa (14/5).
Menurut dokter Ary, program penanggulangan gizi buruk berbasis masyarakat yang diterapkan Unicef di Kabupaten Kupang tersebut berhasil dengan baik. Ada empat komponen inti penanganan gizi buruk terintegrasi yang dilakukan Unicef yakni mobilisasi masyarakat, skrining dan tindak lanjut untuk mengidentifikasi anak-anak gizi buruk sedini mungkin di tingkat masyarakat.
Kemudian program rawat jalan untuk anak-anak gizi buruk yang tidak mengalami komplikasi medis, program rawat inap untuk anak-anak gizi buruk yang mengalami komplikasi medis, konseling pemberian makanan bayi dan anak, dan pemberian makanan tambahan untuk anak-anak kurus.
Jika program memiliki mobilisasi masyarakat yang bagus dan bisa mendeteksi kasus secara dini, kurang dari 20% anak sangat kurus membutuhkan rawat inap.
Untuk mencontoh program tersebut, tambah Dokter Ary, pihaknya melakukan survei gizi buruk di seluruh kelurahan. Petugas mendata balita gizi buruk tanpa kelainan klinis dan balita gizi buruk dengan kelainan klinis.
"Kader posyandu akan mengukur tinggi dan berat badan balita. Jika berat dan tinggi badan balita di bawah garis merah, itu menandakan ia menderita gizi buruk," ujarnya.
Selanjutnya langkah-langkah penanganan gizi buruk mengikuti langkah-langkah yang sudah dilakukan Unicef.
"Balita gizi buruk tanpa kelainan klinis tersebut diberi makanan tambahan, sedangkan balita gizi buruk dengan kelainan medis dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan kesehatan. Tetapi kita mewaspadai jangan sampai kesehatan balita gizi buruk tanpa kelainan klinis bertambah buruk," ujarnya.
Sementara itu sebanyak 24 tenaga kesehatan terdiri dari dokter, perawat, bidang, tenaga gizi puskesmas dan staf dinas kesehatan mengikuti pelatihan penanganan gizi buruk terintegrasi di Kupang sejak 13-17 Mei 2019. Peserta berasal dari lima dari 11 puskesmas di Kota Kupang.
baca juga : Bocah Gizi Buruk di Lumbung Padi
Pelatihan tersebut merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah setempat dalam mengatasi gizi buruk sebagai salah satu upaya mencegah stunting di Kota Kupang yang jumlahnya mencapai sekitar 2.000 orang. Sementara itu, pasien gizi buruk di Kota Kupang pada 2016 tercatat 278 orang, berkurang menjadi 240 orang pada 2018 dan berkurang lagi menjadi 218 orang pada 2018. Namun, menurut dokter Ary sebanyak 1,9% dari 22.070 balita di kota itu dilaporkan menderita gizi buruk. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved