Daerah Pastikan Stok Bahan Pokok Aman

Faishol Taselan [email protected]
07/5/2019 06:00
 Daerah Pastikan Stok Bahan Pokok Aman
harga sembako(Akhmad Safuan )

PEMERINTAH Provinsi Jawa Timur memastikan stok bahan pokok untuk kebutuhan selama Ramadan dan Lebaran mencukupi. Bahkan, untuk meredam gejolak harga dilakukan operasi pasar secara berkala. "Hasil koordinasi dengan instansi terkait seluruh kebutuhan pokok tidak ada masalah," kata Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak seusai rapat koordinasi High Level Meeting (HLM) bersama 38 TPID di Jawa Timur di Surabaya, kemarin.

Seluruh instansi melaporkan terkait persiapan jelang Ramadan dan Lebaran nanti, mulai Bulog hingga Disperindag Jawa Timur. Akhirnya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Timur menyimpulkan stok bahan pokok jelang Ramadan dan Lebaran 2019 di wilayah setempat aman. Pihaknya juga memastikan operasi pasar terus dilakukan karena dianggap efektif untuk menurunkan harga komoditas.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Sumbar, Zufren, menyebutkan bakal menggelar bazar murah di berbagai lokasi pada H-15 sampai H-2 Idul Fitri 1440 Hijriah mendatang. Bazar dilaksanakan di wilayah terpencil, seperti Nagari Pagadih, Kecamatan Palupuah, Kecamatan Malalak, Nagari Sipinang dan Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, serta Kecamatan Lubuk Basung, untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok.

Di Lampung, pemprov menggandeng Bulog Divre Lampung menggelar pasar murah di 20 kecamatan. Pasar murah akan digelar sebanyak 5 kali di setiap kecamatan hingga Ramadan berakhir.

"Akan kita adakan pasar murah di setiap kecamatan yang menyediakan sembako dengan harga lebih murah daripada harga pasar, terutama untuk tiga bahan pokok yang disubsidi oleh pemerintah, yaitu beras, gula, dan minyak, serta bahan pokok lainnya," kata Herman HN, Walikota Bandar Lampung, kemarin.

Gudang modern Bulog

Perum Bulog kini sudah memiliki gudang penyimpangan dengan teknologi control atmosphere storage (CAS). Teknologi ini dapat membuat produk pertanian, seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan tomat, dibuat dalam kondisi mati suri. Teknologi ini mampu menyimpan lebih lama.

"Teknologi CAS ini, mengondisikan udara di dalam gudang mampu mengontrol kadar kelembaban, oksigen, karbondioksida, nitrogen, dan ethtlene. Secara umum penyimpanan dengan teknologi ini mampu menghambat lanjut pematangan produk pertanian tersebut, sehingga saat komoditas hortikultura tersebut dikeluarkan dari gudang tetap segar," jelas Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Bulog Imam Subowo, didampingi Kadivre Bulog Jawa Tengah Mentoba Sugit T Mulyono, di Brebes, Jawa Tengah.

Untuk membangun gudang berteknologi CAS ini, Bulog mengeluarkan investasi sebesar Rp25 miliar. Gudang CAS yang dibangun di Brebes ini merupakan proyek percontohan yang terdiri atas 20 kopel yang masing-masing kopel mampu menyimpan sebanyak 13 ton bawang dengan kondisi masih ada daunnya atau rambutnya. Atau bila sudah dalam kondisi rogol atau tidak ada rambut/daun, mampu menampung 15-16 ton per kopel.

Dalam waktu dekat, bawang merah yang disimpan di gudang CAS Brebes Perum Bulog dipastikan akan segera dijual. Ditargetkan stok akan dijual pada 23 Mei 2019.

"Saat kita beli kita simpan di CAS, saat harga tinggi stok kita keluarkan.," ujar Imam. (BN/YH/EP/UL/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya