Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Banjir Kepung Pantura Jawa Tengah dan Jawa Barat

Akhmad Safuan
09/4/2019 22:30
Banjir Kepung Pantura Jawa Tengah dan Jawa Barat
Foto udara permukiman warga yang terendam banjir di Desa Waru, Mranggen, Demak, Jawa Tengah, Selasa (9/4/2019).( ANTARA FOTO/Aji Styawan)

HUJAN deras disertai petir dan angin kencang memicu banjir di beberapa daerah di wilayah pantura Jawa Tengah. Selain Kota Semarang, banjir juga merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Grobogan dan Demak.

Kabupaten Demak merupakan ­wilayah paling parah dilanda banjir saat ini. Ketinggian air mencapai 70-100 cm merendam tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Mranggen, Karang Tengah, dan Sayung.

“Air mulai merendam rumah kami sekitar pukul 04.00 WIB setelah hujan lebat,” kata Sukarti, 54, warga Desa Tambakbulus, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Demak.

Banjir di Karang Tengah akibat meluapnya Sungai Wonokerto yang menyebabkan 500 rumah terendam banjir dengan ketinggian 50 cm. Adapun banjir di Kecamatan Sayung menyebabkan 270 rumah terendam air dengan ketinggian 100 cm.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak Agus Nugroho mengatakan, meskipun ketinggian banjir mencapai 100 cm, hingga kini belum ada warga mengungsi. “Kami telah menurunkan petugas untuk melakukan pantauan di lapangan,” imbuhnya.

Banjir juga melanda Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Saat ini banjir sudah merendam lima kecamatan. Ribuan rumah di daerah hilir Sungai Cimanuk terendam air.

Semula banjir menerjang empat desa di dua kecamatan, yaitu Desa Plumbon, Desa Dukuh, dan Desa Pekadangan di Kecamatan Indramayu serta Desa Kenangan di Kecamatan Sindang. Namun, kemarin banjir meluas hingga lima kecamatan.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu Eddy Kusdiana, tiga kecamatan lainnya yang kini turut te-rendam banjir ialah Kecamatan Cantigi, Lohbener, dan Pasekan.

Bencana banjir juga melanda Kabupaten Subang. Sebanyak 1.200 rumah di empat desa, yaitu Desa Dukuh, Desa Jatibaru, Desa Ciasem Tengah, dan Desa Ciasem Hilir di Kecamatan Ciasem, terendam air dengan ketinggian dari 50 cm hingga 100 cm.

Masih terkait bencana, Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Jawa Tengah, mengingatkan bahwa gelombang laut tinggi dan angin kencang akibat siklon tropis Wallace di Samudra Hindia selatan  Jawa Tengah dan DIY bisa mencapai 4 meter.

Korban bertambah
Pada bagian lain, jumlah korban tewas akibat bencana tanah longsor di lokasi penambangan intan tradisional Desa Pumpung, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, bertambah menjadi empat orang. Temuan empat korban tewas ini setelah tim SAR dibantu masyarakat berhasil mengevakuasi lima pekerja tambang yang tertimbun longsoran.

“Semua korban tanah longsor dapat ditemukan. Satu dari lima korban yang tertimbun ditemukan selamat meski mengalami luka-luka,” ujar Kepala BPBD Kalimantan Selatan, Wahyudin Ujud, Selasa (9/4).

BPBD Kalimantan Selatan mendesak instansi terkait Kota Banjarbaru memperketat pengawasan aktivitas penambangan intan tradisional tersebut.

Tanah longsor juga terjadi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Puluhan orang dan kendaraan dapat dievakuasi saat tanah longsor menerjang ruas jalan Majalengka menuju Kuningan. tepatnya di Desa Sindangpanji, Kecamatan ­Cikijing. Tercatat sebanyak 55 orang, 23 mobil, dan 3 motor yang terjebak di antara timbunan longsoran dapat dievakuasi. BPBD Kabupaten Majalengka menyebutkan tidak ada korban jiwa. (RZ/DY/UL/RF/JI/BN/LD/Ind/N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya