Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
MAHASISWA Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan upaya pemberdayaan terhadap warga Desa Labuan Pandan dan Desa Sugian, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat yang terdampat gempa.
Kegiatan pemberdayaan itu dilakukan oleh mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang berlangsung selama 44 hari sejak 24 Desember 2018 lalu.
"Selama pengabdiannya, para mahasiswa ini menciptakan beberapa program unggulan untuk diterapkan di masyarakat seperti pembuatan peta partisipatif dan pemberdayaan hasil pertanian," tutur Dwi Umi Siswanti selaku Dosen Pembimbing Lapangan, di Yogyakarta, Senin (11/2).
Tim yang diterjunkan di dua desa tersebut beranggotakan 28 mahasiswa dari klaster Agro, Saintek, serta Soshum.
"Tema yang diangkat dalam KKN ini adalah Pendampingan Pasca Bencana dan Peningkatan Ekonomi yang dispesifikkan menjadi Pendampingan Pasca Bencana dan Pemetaan Potensi Wilayah," ujarnya.
Selain pemberdayaan ekonomi, program lain yang dijalankan mencakup trauma healing, pemetaan potensi wilayah desa, pendampingan kelompok tani, kelompok perikanan, dan kelompok sadar wisata, serta pengadaan fasilitas umum seperti plang informasi desa, tempat sampah, juga beberapa spot foto di lokasi wisata.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengembalikan semangat para warga serta membangkitkan aktivitas perekonomian yang menurun pascabencana.
Ia menambahkan, desa tersebut dipilih karena tercatat mengalami dampak yang cukup parah.
"Di Desa Labuhan Pandan misalnya, sekitar 400 rumah runtuh dan 800 rumah rusak ringan," imbuh Dwi.
Baca juga: Daarul Quran akan Bangun Seribu Rumah di Lombok
Untuk mendukung revitalisasi fasilitas umum yang hancur, para mahasiswa melalui Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM mengajukan proposal yang menghasilkan dana hibah dari PT Cargill yang akan dipergunakan untuk perbaikan Posyandu dan Taman Baca di Desa Labuan Pandan serta PAUD, MCK umum, dan polindes di Desa Sugian.
Bantuan ini diserahkan pada upacara penarikan mahasiswa KKN yang juga dihadiri oleh Wakil Rektor UGM bidang Penelitian dan Pengabdian masyarakat drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D, yang menandai berakhirnya program KKN dalam periode ini.
"Masyarakat sangat antusias dengan program-program dari mahasiswa KKN. Mereka memberikan ucapan terima kasih dengan memberi penghargaan," terang Dwi.
Untuk memastikan keberlanjutan program yang telah dilaksanakan, Dosen Fakultas Biologi ini mengungkapkan bahwa kegiatan KKN di lokasi ini rencananya akan dilanjutkan minimal hingga tiga periode KKN ke depan.
Melalui kegiatan KKN yang merupakan mata kuliah wajib, khususnya bagi mahasiswa S-1 ini, mahasiswa diharapkan bisa mendapatkan pengalaman belajar melalui keterlibatan secara langsung di masyarakat, di samping juga untuk meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa pada masalah-masalah yang ada di masyarakat.
Selain itu, imbuhnya, mahasiswa juga belajar bagaimana meningkatkan kemandirian, kedewasaan, kepribadian, jiwa penelitian, serta berkontribusi meningkatkan daya saing nasional.
Kegiatan KKN-PPM ini juga memiliki manfaat guna memelihara dan meningkatkan hubungan kerja sama antara Pemerintah Daerah dan Civitas Akademika.
"Program KKN-PPM sangat erat hubungannya dengan pengaplikasian ilmu dan cara terjun langsung di masyarakat. Setelah mengikuti program KKN-PPM ini diharapkan para mahasiswa dapat menempatkan diri dengan lebih baik di tengah-tengah masyarakat," pungkasnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved