Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
WAKIL Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mendorong tiap kabupaten/kota di Bali untuk mengedepankan karakter dalam membangun wisata setempat. “Kabupaten Tabanan, Karang-asem, atau Jembrana punya keunikan masing-masing untuk ditonjolkan dan dijual kepada wisatawan,” kata Wagub Bali yang akrab dipanggil Cok Ace di sel-sela rapat kerja cabang yang diselenggarakan Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) di Kabupaten Badung, kemarin.
Di hadapan pelaku dan asosiasi wisata, Cok Ace mencontohkan Tabanan misalnya punya ciri khas di bidang pertanian dan perikanan yang bisa jadi daya tarik potensial untuk mengundang wisatawan.
“Berikan wisatawan pengalaman unik, ikut bertanam di subak setempat, ngejuk lindung (menangkap belut), dan menginap di rumah-rumah penduduk. Jadi, mereka dapat pengalaman yang tidak bisa didapatkan di tempat lain. Apalagi, Tabanan punya Jatiluwih yang bisa jadi ikon pariwisata,” beber penglingsir Puri Agung Ubud ini.
Contoh lain ialah Kabupaten Karangasem yang telah menyosialisasikan jargon Karangasem the Spirit of Bali sehingga sudah punya garis besar untuk pengembangan kawasannya sebagai destinasi pariwisata. “Karangasem sudah menunjukkan nilai jualnya di sektor wisata spiritual. Banyak pura besar dan sangat pas jika mengambil spiritual tourism sebagai pangsa pasar wisata,” kata Cok Ace.
Selain itu, peran penting asosiasi hotel dan restoran baik yang tergabung dalam PHRI maupun di luar asosiasi, agar ikut berperan dalam menjaga pariwisata Bali.
Cok Ace juga meminta agar iklim pariwisata dijaga. “Bali hidup dari pariwisata. Lebih dari 70% ekonomi Bali bergantung dari pariwisata. Kalau iklimnya terganggu, efek dominonya akan sangat besar bagi Bali,” ujarnya.
Menurut Cok Ace ini, era Bali Baru yang digaungkan Pemprov Bali memerlukan peran serta banyak pihak. “Terlebih asosiasi yang perannya luar biasa sebagai penghubung pihak swasta dan pemerintah, menuju perwujudan satu pulau, satu kelola,” tandasnya.
Desa wisata
Pada bagian lain, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga, Jawa Tengah, merekrut pemuda untuk menjadi fasilitator merintis 10 desa wisata di wilayah setempat. Fasilitator bertugas untuk mendampingi desa yang telah siap merintis menjadi desa wisata.
Kepala Bidang Pariwisata Dinporapar Purbalingga, Prayitno, mengatakan pada 2019, Pemkab Purbalingga mendorong 10 desa sebagai rintisan desa wisata.
“Untuk menunjang proses-nya, maka Dinporapar merek-rut pemuda potensial sebagai fasilitator pengembangan desa wisata. Fasilitator akan bertugas untuk membantu pemetaan potensi desa, pendampingan kelompok sadar wisata (pokdarwis), serta membangun manajemen yang baik,” kata Prayitno, kemarin.
Prayitno mengatakan 10 desa yang kini tengah dirintis tersebar di sejumlah kecamatan. Secara umum, desa-desa tersebut mempunyai potensi wisata alam. “Masing-masing desa memiliki potensi alam yang eksotis. Selain itu, desa setempat juga mempunyai budaya khas. Itulah yang nantinya bakal dikembangkan.” (LD/PO/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved