Media Group Salurkan Bantuan di Posko Pengungsian

SEBANYAK lima truk bantuan untuk pengungsi warga Lampung yang menjadi korban tsunami Selat Sunda dari Dompet Kemanusiaan Media Group diserahkan langsung di posko-posko pengungsian.

“Penyerahan langsung ini untuk memastikan bantuan sampai tepat sasaran kepada yang membutuhkan,” ujar Pemimpin Perusahaan PT Masa Kini Mandiri (Penerbit Lampung Post) Prianto A Suryono­, saat melepas bantuan, kemarin.

Bantuan berupa beras, air minum, susu, popok bayi, pembalut wanita, obat-obatan, dan lain-lain yang sudah mulai didistribusikan sejak Jumat (28/12) hingga Senin (31/12) di berbagai titik pengungsian, yaitu Desa Banding, Rajabasa, Toto Harjo, Kunjir, Way Muli, dan Kelawi.

Koordinator posko pengungsian di Desa Banding, Kecamatan Rajabasa, Sapriyadi, bersyukur dengan datangnya bantuan dari Media Group, pasalnya stok logistik pangan di posko pengungsian sudah menipis, khususnya beras dan air minum. “Terima kasih kepada Media Group, kami sudah lapor ke pemda juga, masih nenunggu suplai,” ujarnya.

Di Desa Banding terdapat 1.527 warga dari 226 kepala keluarga yang mengungsi. Mereka menempati Kantor Camat Rajabasa, Balai Penyuluh KB, musala, dan tenda-tenda yang didirikan di kaki Gunung Rajabasa.

Gelombang tsunami yang melanda Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12) ternyata masih meninggalkan trauma bagi korban. Memasuki hari ke-7 pascatsunami, banyak pengungsi di Kota Kalianda dan desa-desa di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, masih enggan kembali ke rumah masing-masing.

Salah satu pengungsi di Desa Banding, Kecamatan Rajabasa, Kholijah Hayun, mengatakan meski rumahnya tidak rusak parah, ia masih takut untuk tidur di kediamannya yang berada tepat di bibir pantai. “Saya enggak berani tidur di rumah, dengar ombaknya saja masih takut. Pernah malam saya pulang, lihat ombak naik sedikit, langsung lari lagi ke atas,” kata Kholijah kemarin. Di Desa Banding terdapat 1.527 warga dari 226 kepala keluarga yang mengungsi.

Sementara itu, calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin meminta warga untuk bersabar, dan bencana alam yang kerap terjadi di 2018 jadi pelajaran berarti. Ke depan, Indonesia harus lebih siap menghadapi bencana.

“Pertama, harus ada upaya lahiriah untuk menghindari adanya korban musibah,” kata Ma’ruf di kediamannya, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin. Menurutnya, tak ada yang bisa menduga atau menghentikan bencana karena sifatnya di luar kekuasaan manusia, dan semua pihak mau tidak mau harus menerima hal itu.

Diingatkan Indonesia berada di kawasan ring of fire dengan banyak potensi bencana.(EP/N-1)