Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
OTORITAS Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) melarang aktivitas pendakian jelang pergantian tahun. Larangan penegasan ini diberikan setelah sebelumnya juga ada pengumuman penutupan jalur pendakian di gunung tersebut.
Balai TNGM mengeluarkan surat edaran dengan nomor PG15/BTNGM/Ren/2018 tentang penutupan jalur pendakian dalam rangka pergantian tahun. Isi surat edaran itu menerangkan, ada dua jalur pendakian yang ditutup, yakni Sapuangin dan Selo.
"Evaluasi data pemantauan instrumental dan visual yang dilakukan BPPTKG per 14-20 Desember 2018, status Gunung Merapi masih waspada, maka Balai TNGM tetap menutup jalur pendakian dalam peringatan pergantian tahun 2019," kata Kepala Balai TNGM, Ammy Nurwati dalam surat edaran tersebut.
Ammy juga menjelaskan penutupan jalur pendakian sudah dilakukan sejak 22 Mei 2018. Dasar penutupan jalur pendakian ini saat itu meningkatnya aktivitas gunung Merapi.
"Untuk itu agar tidak melakukan pelanggaran terhadap larangan pendakian di Gunung Merapi," kata dia.
Baca juga: 5 CCTV Dipasang untuk Antisipasi Erupsi Merapi
Peristiwa guguran di puncak gunung Merapi terjadi cukup sering dalam beberapa hari terakhir. Setidaknya, hampir setiap hari selalu terjadi guguran.
Dalam data media sosial resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), guguran lava pijar terjadi pada Selasa (25/12), sekitar pukul 21.39 WIB. Guguran yang terjadi arah ke hulu Kali Gendol ini meluncur hingga 300 meter.
Situasi hampir serupa terjadi pada Kamis (27/12) dini hari, pukul 2.50 WIB. Guguran Lava pijar terpantau oleh kamera pengawas di puncak Gunung Merapi di lokasi sama. Jarak luncuran diperkirakan sekitar 300 meter. Lalu sekitar pukul 8.45 WIB, guguran kubah lava juga terekam kamera pengawas.
Guguran Lava kembali terjadi pada Jumat (28/12) pukul 22.55 WIB. Guguran mengarah ke Kali Gendol ini jarak luncurnya hingga 200 meter. Pada 29 Desember 2018 pukul 6:31 WIB, guguran kembali terjadi. Dua jam berselang, sekitar pukul 8.34 WIB, guguran di titik yang sama meluncur sejauh 600 meter.
Gunung Merapi hingga kini masih berstatus waspada atau level II. Jarak aman aktivitas manusia tiga kilometer dari puncak gunung.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida sempat menegaskan warga agar tak terpancing informasi yang diragukan kebenarannya.
"Cari informasi yang valid tentang perkembangan dan situasi Gunung Merapi," kata dia. (Medcom/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved