Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Antisipasi Lonjakan Harga Saat Natal, Surakarta Gelar Pasar Mirunggan

Ferdinand
18/12/2018 13:11
Antisipasi Lonjakan Harga Saat Natal, Surakarta Gelar Pasar Mirunggan
(MI/Ferdinand)

PEMERINTAH Kota Surakarta, Jawa Tengah, meluncurkan Pasar Mirunggan Gotong Royong di halaman depan Benteng Vasterburg, Selasa (18/12).

Pasar murah yang akan berlangsung hingga 20 Desember itu merupakan upaya meredam gejolak harga bahan pangan akibat meningkatnya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.

Peluncuran dilakukan oleh Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo dan di isaksikan oleh Staf Ahli Menteri Perdagangan Eva Yuliana, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Bandoe Widiarto, Kepala OJK Solo Laksono Dwionggo, Ketua KADIN Solo Gareng Haryanto, dan sejumlah pejabat lainnya.

Hadi Rudyatmo mempersilakan masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan berbelanja bahan kebutuhan pokok murah selama tiga hari dengan sebaik-baiknya. Ada 100 stan yang siap melayani kebutuhan masyarakat. Mulai dari beras, daging sapi, daging ayam, telur, gula pasir, minyak goreng, buah dan sayur, hingga makanan olahan basah dan kering.

"Harga barang-barang yang dijual disini rata-rata 20% lebih murah dari harga harga pasar," kata Hadi.

Dari pantauan Media Indonesia, beras satu kantong ukuran 5 kilogram dijual Rp46.000 per kg, minyak goreng Rp10.500 per liter, gula pasir Rp8.000 per kg, daging ayam Rp31.000 per kg, dan telur ayam Rp19.000 per kg.

Baca Juga: Eratkan Koordinasi Demi Stabilitas Harga

Selain Pasar Mirunggan, juga diluncurkan Kios Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Pasar Gede dan Pasar Nusukan. Kios ini diproyeksikan menjadi referensi harga bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Bandoe Widiarto berharap Pasar Mirunggan Gotong Royong dan Kios TPID dapat memberikan kontribusi terhadap upaya menekan inflasi. Kalau harga kebutuhan pokok stabil, inflasi akan stabil rendah yang pada akhirnya akan memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

"Sampai akhir November inflasi Kota Surakarta 2,59%. Kalau Desember ini bisa dijaga, mudah-mudahan bisa lebih rendah dari tahun lalu," katanya.

Staf Ahli Menteri Perdagangan Eva Yuliana memberikan apreasiasi terhadap upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Surakarta, TPID, dan kalangan dunia usaha. Dia bahkan menginginkan sinergi ini bisa ditiru oleh daerah lain.

"Saya baru menemukan kekompakan seperti ini di Solo. Ini sebuah upaya yang sangat bagus untuk diikuti daerah lain," kata Eva.(OL-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya