Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PROYEK perluasan terminal dan lahan parkir Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dijadwalkan rampung pada September 2019.
Pembangunan terminal dan lahan parkir bandara tersebut untuk menampung lonjakan penumpang yang meningkat setiap tahun. Terminal dan lahan parkir diperluas dari 7.642 meter persegi menjadi 15.642 meter persegi termasuk dua garbarata dengan anggaran Rp175 miliar.
"Setelah dilakukan perluasan, kapasitas tampung terminal penumpang Bandara El Tari mencapai 2,8 juta orang per tahun, 435 mobil, dan 250 sepeda motor," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Faik Fahmi, saat rapat bersama Ketua Komisi V DPR RI Fary Francis di bandara tersebut.
Ketua dan anggota Komisi V DPR RI didampingi sejumlah pejabat dari PT Angkasa Pura I, Pelindo III, BMKG, dan Basarnas melakukan kunjungan kerja ke Kupang dan Sumba dan daerah lainnya sejak Kamis (1/11) hingga Jumat (2/11).
Dia mencontohkan pada 2016, lalu lintas penumpang di bandara tersebut sebanyak 1,9 juta orang, meningkat menjadi dua juta orang pada 2017.
"Periode 2013-2017 pertumbuhan penumpang 4% dan pertumbuhan kargo 1%," ujarnya.
Menurutnya penumpang bertambah karena maskapai penerbangan yang terbang menuju Bandara El Tari juga bertambah serta adanya pembukaan rute baru ke sejumlah daerah. Saat ada sembilan maskapai terbang ke El Tari dengan rata-rata 13 penerbangan per jam.
Selain terminal, fasilitas lainnya yang dikembangkan apron dengan anggaran Rp35,6 miliar sudah mencapai 100% sehingga mampu menampung 17 pesawat dari sebelumnya 12 pesawat. Runway ditingkatkan dengan anggaran Rp12 miliar telah mencapai 10%.
"Kegiatan overlay runway dan taxiway untuk peningkatan keselamatan dengan anggaran Rp65,5 miliar mencapai 11% dan cctv untuk peningkatan keamanan Rp17 miliar sudah 100%," ujarnya.
Rekomendasi KNKT
Pada kesempatan tersebut, Ketua Komisi V DPR Fary Francis menilai Direktorat Perhubungan Udara masih mengabaikan kenyamanan dan keselamatan angkutan udara.
Hal itu terlibat dari 157 rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)yang ditujukan kepada perhubungan udara di seluruh Indonesia, baru 20 yang sudah ditindaklanjuti.
Karena itu kunjungan Komisi V DPR RI tersebut juga mengecek apakah rekomendasi KNKT tersebut juga untuk Bandara El Tari, mengingat pernah terjadi kecelakaan pesawat di El Tari seperti Pesawat Kalstar dan Wings Air.
"Ini artinya perhubungan udara tidak serius. Padahal katanya sudah di-follow up," kata Fary.
Menurut, rekomendasi KNKT harus ditindaklanjuti demi memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan bandara dan penerbangan. Untuk itu, rekomendasi tersebut harus dijalankan Direktorat Perhubungan Udara.
Selain El Tari, Komisi V DPR juga mengunjungi proyek pembangunan Jjembatan Petuk yang terbentang di sungai yang memisahkan Kelurahan Maulafa dan Kelurahan Penfui, Kota Kupang dan pelabuhan Peti Kemas Tenau yang dikelola Pelindo III. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved