Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
HOTEL di kawasan Bandung Utara, khususnya wilayah Lembang sudah terlalu jenuh. Jumlah hotel yang ada saat ini terlalu banyak dan tidak seimbang dengan jumlah pengunjung yang meng-inap.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bandung Barat menyebutkan, hingga tahun ini jumlah hotel di Bandung Barat sudah mencapai 145 hotel, dan 70% di antaranya berdiri di kawasan Lembang.
"Jumlah hotel di Lembang sudah terlalu banyak, sedangkan okupansi begitu rendah. Hal tersebut bisa menimbulkan persaingan yang tidak sehat antar hotel," kata Wakil Ketua PHRI Bandung Barat, Eko Suprianto, kemarin.
Persaingan bisnis perhotelan semakin berat apalagi banyak vila ilegal dibangun, ditambah dengan homestay yang disewakan kepada wisatawan berlibur di Lembang cukup banyak.
Menurutnya, pada tahun ini tingkat hunian hotel hanya mencapai 37% per bulan. Di sisi lain, para pengusaha juga wajib menyetor pajak daerah.
"Penurunan okupansi dan pengunjung hotel di Lembang sudah terjadi sejak empat tahun lalu, atau pasca-Tol Cipali dibuka, dan berimbas pada kemacetan lalu lintas di Lembang. Apalagi, di saat libur panjang," kata Eko.
Ada dua pintu ke Lembang, yakni lewat Pasteur dan Subang. Akibatnya, lalu lintas terkepung. Hal itu berdampak pada penurunan wisatawan yang menginap di hotel.
Pihaknya sudah mengajukan keluhan ini kepada Pemda Bandung Barat agar perizin-an pendirian hotel di Lembang sebaiknya disetop, serta berharap mengalihkan pengembangan pariwisata ke wilayah selatan yang investasinya bisa dari pemerintah maupun pihak swasta.
Sementara itu, di Sumatra Barat, ragam kopi dengan cita rasa kuat diyakini bisa menggairahkan dunia pariwisata di wilayah itu.
"Kami sangat mendukung ide-ide yang cemerlang yang di lakukan Minang Coffee Festival. Dalam rangka menggairahkan pasar kopi dan meningkatkan dunia kepariwisataan Sumbar. Yang jelas kopi Sumbar itu enak", ujar Wakil Gubernur Sumatra Barat, Nasrul Abit, saat membuka acara keterampilan dan kompetisi barista dengan tema Kita tingkatkan kualitas tenaga kerja dalam dunia kopi, di Balai Latihan Kerja Padang, kemarin.
Dia meminta Pemprov Sumbar ikut mendukung dan mempromosikan produksi kopi. Apalagi, setiap daerah mempunyai ciri khas kopi berbeda di setiap daerah.
Kuliner Padang dan nikmatnya kopi Sumatra Barat bisa menarik banyak wisatawan untuk berkunjung. Baik dari dalam maupun luar negeri.
Yaqowiyu
Pada bagian lain, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menggelar perayaan Yaqowiyu di lapangan Sendang Plampeyan, Jatinom, kemarin. Ribuan orang berdatangan ke lapangan untuk ngalap berkah kue apem Yaqowiyu yang disebar seusai salat Jumat.
Acara sebar apem tersebut, dihadiri Menperin Airlangga Hartarto, Gubernur Ganjar Pranowo, dan Bupati Klaten Sri Mulyani. Mereka juga ikut menyebarkan apem.
Sebar kue apem pada puncak acara perayaan Yaqowiyu di Jatinom adalah tradisi budaya warisan Ki Ageng Gribig. Sebanyak 5,5 ton apem sumbangan dari instansi pemerintah, desa, serta warga di Kecamatan Jatinom disebar ke pengunjung selepas salat Jumat. (YH/JS/JL/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved