Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Hadi Sulistyo Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur : Tidak lagi Tergantung pada Nasi

(N-2)
22/10/2018 00:30
Hadi Sulistyo Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur : Tidak lagi Tergantung pada Nasi
(JATIM.CO.ID)

PROVINSI Jawa Timur masih menjadi penopang kebutuhan beras di Indonesia. Bagaimana rencana pemprov agar tidak tergantung pada produksi beras saja. Bagaimana program diservikasi pangan? Berikut wawancara wartawan Media Indonesia Faishol Taselan dengan Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur, Hadi Sulistyo, pada Jumat (19/10).

Provinsi Jawa Timur masih menjadi provinsi penopang kebuthan beras di Indonesia. Jawa Timur kini menyumbang kebutuhan beras nasional. Padi di Jawa Timur yang menjadi beras sebanyak 8,5 juta ton atau memenuhikebutuhan nasional sebanyak 17,2%. Sementara itu, konsumsi masyarakat Jatim sebanyak 3,56 juta ton sehingga masih ada kelebihan 4.97 juta ton yang didistribusikan ke provinsi lain. Jawa Timur memberi makan 45 juta orang di luar Jatim.
Apakah Jatim akan tergantung beras atau memiliki rencana diversifikasi agar tidak tergantung pada beras. Berikut petikan wawancara dengan Kepala Dinas Pertanian Jatim Hadi Sulistyo dengan resporter Media Indonesia, Faishol Taselan.

Sejauh mana Jatim menyumbang beras untuk nasional?
Provinsi Jatim hingga kini masih menjadi provinsi yang mampu menopang kebutuhan beras nasional hingga 17,2%. Ini dari 8,5 juta ton yang dihasilkan dari Jawa Timur. Setelah dikurangi konsumsi, warga Jatim 3,65 juta ton, maka sisanya dikirim ke sejumlah dari Jatim.

Artinya ketergantungan warga Jatim terhadap beras sangat tinggi?
Justru tidak selamanya tergantung sama beras. Memang produksi tinggi, tetapi sebagian besar juga dibagi dengan provinsi lain. Dengan angka 8,5 juta per tahun, maka tidak mungkin untuk Jatim saja, tapi juga untuk daerah lain. Bahkan, pemprov sudah banyak mengurangi ketergantungan itu.

Seperti apa untuk mengurangi ketergantungan pada beras?
Meskipun Jatim lumbung beras, justru konsumsi beras nasional masih 114 kilogram per kapita per tahun. Konsumsi beras di Jatim sebesar 91,26 kg per kapita per tahun, bahkan ada kecenderungan turun menjadi 88 kilogram per kapita per tahun. Ini berarti diversifikasi pangan berhasil. Banyak kreasi yang dilakukan Pemprov Jatim, salah satunya menciptakan bahan pangan baru dari jagung, ketela, dan kedelai.

Apakah juga menggerakkan masyarakat untuk beralih ke bahan lain?
Betul, kita ada program rumah pangan lestari, antara lain memanfaatkan lahan tidur atau kosong, pekarangan di pedesaan dimanfaatkan dengan ditanami tanaman pangan untuk kebutuhan keluarga. Pemanfaatkan halaman rumah produktif dengan polybag. Dengan adanya sistem ini kita giatkan. Ubi kayu bisa kita olah menjadi bermacam makanan khas Jatim. Hilangkan mindset tidak makan nasi tidak kenyang. (N-2)
 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya