Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

Jalan Lingkar Selatan danUtara menjadi Jalan Nasional

Kristiadi
09/6/2015 00:00
Jalan Lingkar Selatan danUtara menjadi Jalan Nasional
(MI/Achmad Sapuan )
MENGHADAPI arus mudik dan balik, perbaikan jalan berada di wilayah Pantura, Jalur Selatan, dan Jalur Utara terus dilakukan perbaikan untuk memantapkan jalan dengan menggunakan satu lapis untuk menutup lubang yang masih berada di wilayah tersebut.

Namun perbaikan dalam kondisi bangus telah dilakukan mulai dari arah Bandung, Nagreg, Malangbong, Tasikmalaya, dan Ciamis dan ada beberapa pekerjaan yang masih dilakukan untuk peningkatan pelapisan jalan hingga sampai 3-4 cm ketebalan.

"Untuk wilayah Pantura, Selatan dan Utara sekarang ini dalam kondisi baik dan pekerjaan itu akan dilakukan hingga H-30 dan siap dilakukan untuk arus mudik dan balik lebaran nanti," ujar Dirjen Kasubdit Wilayah II A, Dirjen Binamarga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Singgih Karyawan, Selasa (9/6).

Singgih mengatakan untuk arus mudik dan balik di Jalur Utara tidak akan mengalami kemacetan, seperti di Jomin dan Simpang Mutiara. Karena beroperasinya Jalan Tol Cikampek-Palimanan, lalu lintas di jalur tersebut sudah ada pengurangan beban hingga 40 persen. Dan untuk wilayah di Jabar, semua jalur sudah siap digunakan.

"Untuk Jalur Selatan dan Utara sudah tersambung dengan adanya jalan Tol Cikampek-Palimanan, dan diperkirakan memasuki arus mudik dan balik nanti tidak ada kemacetan di Jalur Selatan. Perbaikan jalan Nasional tersebut akan selesai sebelum bulan Ramadan nanti," katanya.


Menurut Singgih, jalan di Jawa Barat saat ini ada peningkatan status dari Jalan Provinsi menjadi Jalan Nasional sepanjang 438 kilometer, yakni dari jumlah 1.351 kilometer menjadi 1.789 kilometer. "Jadi ada jalan yang tadinya di kelola oleh ProvinsiJawa Barat kini menjadi status Jalan Nasional," ungkapnya.

Sementara itu, Walikota Tasikmalaya Budi Budiman mengungkapkan untuk mengurai kemacatan di sejumlah wilayah, pihaknya melakukan pembangunan jalan mulai dari lingkar selatan, mulai dari Indihiang-Mangkubumi.

Selain itu, pihaknya juga akan membuat kembali penghubung Jalan Nasional ke Nasional dengan membangun Jalan Ibrahim Adji yang menghubungkan menghubungkan Jalan Mochammad Hatta melalui Jalan Letjen Mashudi.

Tidak hanya itu, Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum mengatakan wilayah Kabupaten Tasikmalaya saat ini masih membutuhkan dana lebih untuk pembangunan jalan Ciawi-Singaparna.

Dikatakan, pihaknya telah tiga kali berupaya meminta anggaran kepada Pusat dan telah mengajukan proposal akan tetapi belum adarealisasi.

"Kami telah datang ke Jakarta dan membawa proposal pengajuan sampai bertemu dengan Menteri yang dulu, akan tetapi belum ada realisasi sampai sekarang. Ini untuk perbaikan Lingkar Singaparna yang biasanya mengalami kemacetan tiap hari. Kami meminta suplai anggaran itu. Karena, jalan Ciawi-Singaparna itu menghubungkan Jalan Nasional dan Jalan Provinsi," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan jalan lingkar di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya yang semula Jalan Kota akan dijadikan menjadi standar Jalan Nasional dengan panjang 8 kilometer.

"Supaya tidak melanggar aturan, di Tasikmalaya ada jalan lingkar, harus dipakai standar Nasional, di antaranya Jalan Lingkar Utara yang meghubungkan Jalan Ibrahim Adji dan Jalan Mochammad Hatta yang menghubungkan Jalan Nasional-Nasional serta jalan Ciawi-Singaparna yang menghubungkan Jalan Nasional-Provinsi. Jalan itu akan menjadi status Jalan Nasional," ungkapnya.(Q-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya