Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
KEKERINGAN di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah (Jateng) yang melanda empat kecamatan mulai meluas.
Akibatnya, warga 18 desa di empat kecamatan tersebut bergantung pada bantuan air bersih. Selain itu, untuk menyiram tanaman palawija juga harus menyedot air dengan membuat bor pantek.
Sebelumnya, kekeringan terjadi pada tiga kecamatan, yakni Kecamatan Warureja, Suradadi, dan Jatinegara. Jumlah desa yang membutuhkan bantuan air bersih untuk keperluan sehari-hari pun bertambah dari 12 menjadi 18 desa.
"Ada 18 desa di empat kecamatan yang membutuhkan bantuan air bersih sehingga setiap hari kami lakukan penyaluran bantuan air bersih," ujar staf Humas PMI Kabupaten Tegal Muhamad Ilman, Sabtu (11/8).
Ilman menyebut, di Kecamatan Warureja ada enam desa yang krisis air bersih yakni Kedungkelor, Banjaragung, Banjarturi, Rangimulya, Kreman, dan Sukareja. Kemudian di Kecamatan Suradadi terdiri dari Desa Purwahamba, Gembongdadi, Kertasari, Jatimulya, Karangmulya, dan Harjosari.
Sementara di Kecamatan Jatinegara meliputi Desa Penyalahan, Tamansari, Lebakwangi, Lembahsari, dan Dukuhbangsa. Lalu di Kecamatan Balapulang krisis air bersih dialami warga di Desa Kalibakung.
"Air bersih yang sudah disalurkan ke 18 desa tersebut total 286.000 liter atau 51 tangki sejak 17 Juli sampai 10 Agustus," pungkasnya sembari menambahkan penyaluran bantuan air dilakukan PMI bekerjsama dengan sejumlah instansi.(OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved