Headline

KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.

Benahi Irigasi, Libatkan Koramil dan Babinsa

Cikwan Suwandi
06/8/2018 23:30
Benahi Irigasi, Libatkan Koramil dan Babinsa
(MI/CIKWAN )

SEBAGAI daerah lumbung pangan, khususnya penghasil padi, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, punya alasan kuat untuk khawatir terhadap dampak buruk musim kemarau yang menyebabkan kekeringan di beberapa wilayahnya, akhir-akhir ini.

Program percepatan tanam padi di Karawang pun harus diselamatkan. Untuk mendukung program tersebut, Komando Distrik Militer (Kodim) 0604 Karawang memerintahkan Koramil dan Babinsa bersama masyarakat mengadakan gotong royong untuk membenahi irigasi. "Kalau kita tidak mencegah dari sekarang, program percepatan tanam padi akan terganggu. Kita sudah perintahkan Koramil dan Babinsa di Karawang ini untuk aktif waspadai kekeringan. Selain itu, ajak petani untuk gotong royong membenahi irigasi ke sawah," ungkap Komandan Kodim 0604 Letkol Inf Endang Sumardi, kemarin.

Ia mengakui beberapa wilayah Karawang yang berpotensi kekeringan dan bisa mengganggu percepatan tanam, di antaranya Kecamatan Tegalwaru, Pangkalan di Karawang Selatan, sedangkan di Karawang Utara, yakni Kecamatan Pakisjaya, Cilamaya, dan Pedes. "Kami sudah berkoordinasi juga dengan PJT2 dan Dinas PUPR untuk segera melakukan pengerukan di wilayah irigasi besar yang sudah mengalami sedimentasi," ujar Endang.

Gerakan penanganan cepat, perbaikan irigasi ucap Endang, akan mengurangi risiko petani kekurangan air pada musim tanam yang saat ini tengah berjalan. Upaya penanggulangan kekeringan juga dilakukan Pemprov Bangka Belitung melalui dinas pertanian setempat agar belasan ribu hektare sawah di sana cukup air. Salah satu upaya yang dilakukan ialah mengerahkan 500 mesin pompa air.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Babel Toni Batubara mengatakan musim kemarau selalu menjadi ancaman bagi sektor pertanian, khususnya petani padi. Menurut Toni, dari 22 ribu hektare sawah yang ada di Babel sebagian besar masih mengandalkan tadah hujan sehingga rentan pada saat musim kemarau seperti saat ini. Ia menambahkan ancaman kekeringan di Babel diperparah dengan belum berfungsinya sistem irigasi dengan baik.

Air bersih

Kekeringan yang sudah dirasakan sebagian warga di Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam sebulan terakhir ini menyebabkan krisis air bersih. Pemkab Pasuruan pun akhirnya memasok air bersih ke 20 desa di lima kecamatan yang meliputi Kecamatan Pasrepan, Lumbang, Winongan, Puspo, dan Gempol.

"Kalau sebelumnya tidak semua dusun kekurangan air bersih, sekarang makin merata. Karena mata air yang tempo hari masih mengeluarkan air, sekarang sudah mengering," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana, kemarin.

BPBD Banjarnegara, Jateng, juga mulai memasok air bersih ke 11 desa yang tersebar di tujuh kecamatan yang mengalami kekeringan. "Air bersih kita pasok Kecamatan Purwareja, Purwanegara, Mandiraja, Susukan, Mandiraja, Madukara, dan Banjarmangu," ujar Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Arief Rahman, kemarin.

BPBD Banyumas dilaporkan juga terus memasok air bersih untuk tujuh kecamatan yang dilanda kekeringan. "Air bersih yang telah didistribusikan 131 tangki dengan masing-masing 4.000 liter dan 5.000 liter untuk tujuh kecamatan, yakni Tambak, Sumpiuh, Banyumas, Somagede, Kalibagor, Cilongok, dan Purwojati, ujar Kepala Pelaksana Harian BPBD Banyumas Prasetyo Budi Widodo.

(RF/LD/BB/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya