Dua Penambang Emas Ilegal Tewas Tertimbun di Gunung Botak

LONGSOR yang terjadi pada paritan tambang milik penambang ilegal, Lis Towely atau Mama Seram menimbulkan dua korban jiwa, dan dua orang korban luka-luka.

Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (2/8) malam sekitar pukul 22.00 WIT, dengan lokasi tepat di pagar seng kawasan Gunung Botak. Dua korban meninggal dunia, ialah Ner, 30, asal Jawa Barat, dan LutherLehalima, 43, asal Ambon. Sementar dua lainnya mengalami luka berasal dari Jawa Barat, yaitu Bani, 41, dan Aji, 42.

Kapolres Buru AKBP Adiyta B Satrio menjelaskan peristiwa terjadi ketika pekerja dompeng sedang mematikan mesin guna mencuci karpet pada pukul 21.45 WIT. Dompeng merupakan salah satu metode pengolahan emas dengan menggunakan mesin alkom.

Saat mesin mati, penambang pun segera masuk ke lokasi paritan untuk menambang.

"Tak lama berselang, sekitar pukul 22.00 WIT, tiba-tiba longsor terjadi di badan gunung. Sehingga empat orang penambang ilegal itu tertimbun longsoran. Dua di antaranya meninggal dunia, dan dua lainnya terluka," lata Adiyta saat dihubungi, Jumat (3/8).

Setelah itu, Jumat (3/8) dini hari sekitar pukul 01.30 WIT, kedua korban meninggal dievakusi melalui jalur Lokpon menuju ke Desa Debowar untuk disemayamkan. Rencananya jenazah Ner akan disemayamkan diunit 18 Desa Debowae, dan Luther  segera dibawa pulang ke kampung halamannya.(OL-6)