Kawasan Untuk Resapan Air di Batam Minim

Hendri Kremer
30/7/2018 16:45
Kawasan Untuk Resapan Air di Batam Minim
(ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

KAWASAN untuk resapan air bagi keperluan masyarakat Batam saat ini masih sangat kurang. Hal ini dikatakan oleh kepala Kantor Air dan Limbah BP Batam Binsar Tambunan.

Menurut dia, Batam dibangun hanya untuk 700 ribu penduduk dan sekarang penduduk Batam berjumlah 1,25 juta orang. Karena keterbatasan inilah pemerintah membangun waduk tampungan air hujan yang tadinya belum ada. 

Hal ini didukung dengan curah hujan di Batam yang cukup tinggi yakni  2.500 mm per tahun.

"Persoalannya jumlah penduduk yang semakin lama semakin bertambah tentu saja kebutuhan akan air bertambah besar pula. Sedangkan waduk yang ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat daerah ini tidak cukup saat ini," katanya, Senin (30/7).

Dia mengatakan melihat tingginya tingkat pertumbuhan di Kota Batam, sementara keenam waduk ini memiliki keterbatasan tampung. Ke depan Pemerintah Batam harus masuk kepada pengolahan air laut dan mencari sumber air di sekitar pulau Batam. Dengan demikian, rencana pembangunan kota Batam bisa didukung terhadap ketersediaan air.

"Rencananya penduduk Barelang di tahun 2030 berjumlah 3,5 juta orang dan ini sudah harus mulai kita siasati terkait persediaan air baku," ujarnya.

Selain daya tampung, pemerintah, masyarakat, pelaku bisnis dan swasta memiliki peran serta menjaga ketersediaan air yang ada. Apalagi di Kota Batam memiliki 25 kawasan industri yang menghasilkan limbah setiap harinya.

"Ini tugas kita bersama, agar ketersediaan air tidak tercemar ke depan kami akan membuat semacam MoU dengan pemko dan swasta. Itu semua kita tuangkan menjadi kerja nyata," tambahnya. Hendri Kremer. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya