KANTOR Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Semarang, Jawa Tengah, terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan. Setelah sukses melahirkan program Pendaftaran Mandiri Akta Tanah (Permata) secara online (daring), BPN Kota Semarang kini meluncurkan program baru, Loket Prioritas.
Permata yang sekarang telah menjadi program nasional Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN) merupakan program untuk mempercepat pelayanan sekaligus mengurangi tingkat kebocoran. Bahkan, Permata masuk nominasi 70 besar terbaik inovasi layanan berbasis online dari sekitar 600 layanan online di Indonesia.
Adapun program Loket Prioritas dikhususkan buat warga yang datang langsung melakukan pengurusan akta tanah tanpa bantuan pihak ketiga seperti notaris/PPAT atau pihak lain. "Kita berikan karpet merah untuk warga yang langsung datang mengurus akta tanah di loket prioritas ini," kata Kepala Kantor BPN Kota Semarang Jonahar.
Kemarin, sekitar pukul 09.00 WIB, Kantor BPN Kota Semarang tetap buka seperti pada hari-hari kerja. Itu merupakan program weekend service yang sudah diterapkan sebelumnya.
Hasilnya? Ratusan kendaraan baik roda dua maupun empat milik warga memenuhi trotoar dan halaman parkir Kantor BPN Kota Semarang. Di Kantor BPN Kota Semarang, warga yang datang sendiri langsung dapat mendaftar melalui layar komputer yang telah disiapkan di depan pintu. Tanpa menunggu lama dan hanya sekitar 5 menit, mereka langsung mendapatkan panggilan untuk menuju loket prioritas untuk mengurus administrasi pendaftaran akta tanah.
"Ini benar-benar loket prioritas karena meskipun kita warga biasa dan bukan pejabat atau orang kaya, diperlakukan selayaknya orang penting dan hanya butuh waktu 30 menit pendaftaran akta tanah selesai tanpa mengeluarkan biaya tambahan apa pun,"kata Ganip Arifin, 54, warga Klipang, Kota Semarang, kemarin.
Selain layanan oleh petugas yang ramah dan cukup baik, ujar Martini, 39, warga Candisari, Kota Semarang, pelayanan kepada warga umum juga sangat manusiawi. Warga tidak harus berdesakan, ruang tunggu juga dingin serta bersih.
Setiap bulan, setidaknya 15 ribu warga datang untuk meminta layanan terkait dengan pertanahan. Bahkan, 90% pendaftaran akta tanah yang biasanya dilakukan pejabat atau petugas PPAT telah menggunakan Permata.
Pada Loket Prioritas, yang baru berjalan selama empat bulan, tidak kurang dari 30 orang yang menggunakan fasilitas itu setiap harinya.
Proses lahirnya Loket Prioritas tersebut cukup unik karena berawal dari kemarahan warga yang harus antre panjang di belasan loket pendaftaran saat jam sibuk. Warga lalu memprotes pelayanan yang berlangsung lama. "Saya pernah disemprot warga yang marah," ujar Jonahar.
Saat ia melihat kondisi itu, muncul gagasan untuk membuka Loket Prioritas. Dampaknya memang luar biasa. Pendapatan negara bukan pajak (PNBP) BPN Kota Semarang melonjak hingga 100%. "Jika sebelumnya PNBP mencapai Rp3 miliar per bulan, dalam beberapa bulan terakhir ini melonjak tajam."
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPN Jawa Tengah Ronny Kusuma Yudistiro mengatakan sangat bangga dan akan terus mendorong inovasi yang diambil setiap kantor BPN di Jateng. "Reformasi di bidang agraria di antaranya meningkatkan pelayanan secara maksimal dan sekaligus dapat memberikan kepastian hukum," ujarnya. ( N-1)