Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
MENTERI Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Rudiantara berjanji akan segera membangun Based Transceiver Station (BTS) di wilayah yang rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) namun masih minim jaringan seluler. Hal tersebut dilakukan agar penyampaian informasi karhutla lebih cepat sampai dan tertangani dengan baik.
"Karena ada di Perpres 131 tahun 2015 (tentang Penetapan Daerah Tertinggal) daftar 122 daerah yang memang belum terjangkau jaringan seluler," ujar Rudiantara di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (4/7).
Pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah mendata adanya wilayah rawan karhutla di 122 daerah tersebut. Apabila ada, kata dia, pemasangan BTS akan segera dilakukan.
"Kalau ternyata setelah di cek ada, bisa langsung kami intervensi untuk dibangun BTS di desa terdekat," tandasnya.
Untuk saat ini, sambung dia, penyampaian informasi massal secara langsung ke masyarakat masih dilakukan melalui pesan singkat (SMS). Namun, ke depan akan diupayakan agar dapat dilakukan melalui jaringan atau frekuensi yang lebih luas.
"Rencananya, info terkait bencana akan disampailan lewat frekuensi 700 untuk penyiaran. Sekarang frekuensi itu masih digunakan untuk salurah televisi," terangnya.
Pihaknya juga masih menunggu hasil revisi UU nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran. Diharapkan setelah selesai direvisi, pemerintah akan dapat menggunakan frekuensi 700 tersebut untuk kepentingan informasi kedaruratan. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved