Headline

Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.

Evakuasi Diminta Dilanjutkan

PS/PO/RF/Ant/N-2
02/7/2018 02:40
Evakuasi Diminta Dilanjutkan
(ANTARA FOTO/Lazuardy Fahmi)

LUHUT Sitinjak, 48, masih termangu memandangi Danau Toba dari Pelabuhan Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, kemarin. Selentingan yang mengabarkan pencarian korban kapal kayu KM Sinar Bangun akan dihentikan membuatnya gelisah.

"Saya berharap tim pencari melakukan upaya maksimal untuk segera menemukan jenazah keluarga kami yang hilang," ujarnya.

Ada dua sanaknya yang ikut dalam KM Sinar Bangun. Heri Nainggolan, 23, ipar Luhut sudah ditemukan dalam kondisi selamat. Satu keluarga lainnya, Roi Spenser Sirait, 24, belum ditemukan.

Luhut tidak sendiri. Ratusan keluarga korban juga masih menunggu di Pelabuhan Tigaras. "Sekali pun hanya potongan tangan keluarga kami yang didapat, kami akan tetap menunggu," ujar salah satu dari mereka.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Utara, Riadil Akhir Lubis, memastikan pencarian akan diperpanjang lagi hingga tiga hari ke depan. "Ini perpanjang-an yang ketiga kalinya."

Menurut dia, perpanjangan operasi pencarian dilakukan karena lokasi bangkai KM Sinar Bangun telah ditemukan, juga beberapa jenazah korban. Meski belum diketahui kapan jenazah itu akan diangkat, pihaknya tetap menyiapkan kontainer peti es di RS Pematang Raya, Simalungun. "BPBD Sumatra Utara dan RSUP H Adam Malik, Medan, juga mengirim satu kontainer peti es ke Simalungun," tambahnya.

Kemarin, Bupati Simalungun JR Saragih menyatakan KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba pada 18 Juni membawa total 188 penumpang. Ada 21 orang yang sudah ditemukan, 3 di antaranya juru mudi dan awak kapal yang selamat, serta 3 penumpang meninggal. "Masih ada 164 penumpang yang belum ditemukan," tandasnya.

Dari Nunukan, Kalimantan Utara, Balai Pelayanan, Pe-nempatan, dan Perlindungan TKI akan memulangkan jenazah korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan kapal cepat ke kampung halaman masing-masing. Kapal cepat yang membawa enam TKI itu mengalami musibah di perairan Pulau Sebatik, Nunukan, Jumat (29/6). Lima TKI sudah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, empat di antaranya warga Nusa Tenggara Timur.

"Kami akan memulangkan mereka dengan biaya dari BP3TKI Nunukan," kata Kepala BP3TKI Nunukan Ahmad Ramadhani.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya