Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan tetap melanjutkan program pembangunan pusat sarana olahraga (sport center) meski provinsi tersebut gagal menjadi tuan rumah PON 2024. Sport center mulai dibangun pada 2019 di wilayah Kota Banjarbaru di areal seluas 300 hektare.
"Proyek pembangunan sport center tetap berlanjut meski Kalsel gagal jadi tuan rumah PON 2024. Saat ini sudah mulai proses pembebasan lahannya," ungkap Pejabat Dinas Pemuda dan Olahraga Kalsel Hadi Safitri, Rabu (27/6).
Proyek pembangunan sport center ini ditangani Bidang Pembinaan Prestasi dan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga.
Pembangunan sport center menjadi program prioritas Pemprov Kalsel dalam upaya penyediaan sarana dan peningkatan prestasi olahraga daerah.
Sebelumnya, pembangunan sarana olahraga ini juga terkait ambisi Kalsel menjadi tuan rumah PON 2024. Namun, hal itu gagal karena Kalsel kalah bersaing dengan Provinsi Aceh-Sumatera Utara.
Sport center terpadu dengan sarana lengkap dirancang dibangun pada lahan seluas 300 hektare di kawasan Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru.
Dalam APBD 2018, Pemprov Kalsel sudah menggelontorkan dana sebesar Rp150 miliar untuk pembebasan lahan. Hal ini mengacu dari hasil penilaian dari appraisal dan konsultan perencana terhadap pendirian kawasan pusat olahraga terpadu untuk semua cabang olahraga prestasi yang dipertandingkan dalam PON.
Namun, pascagagalnya Kalsel menjadi tuan rumah PON 2024, berbagai kalangan menilai pembangunan sport center ini tidak lagi menjadi prioritas dan perlu dievaluasi kembali karena berkaitan dengan penganggaran yang sangat besar.
Sebelumnya, Sekretaris Komisi IV DPRD Kalsel M Lutfi menyatakan pihaknya telah meminta Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) maupun Dinas Pemuda dan Olahraga Kalsel agar berhati-hati dalam perencanaan proyek pembangunan sport center tersebut.
Hal itu disebabkan rencana pembangunan sarana olahraga tersebut berkaitan dengan penyediaan lahan luas yang rentan bisa menimbulkan masalah serta terbatasnya kemampuan dana daerah.
Permintaan evaluasi rencana pembangunan sport center ini juga disampaikan Fraksi PDIP DPRD Kalsel. Dalam pemandangan umum Laporan Pertangungjawaban Penggunaan APBD Tahun Anggaran 2017, yang disampaikan juru bicaranya Syafruddin H Maming mengusulkan ada evaluasi penganggaran kelanjutan pembangunan sport center setelah Kalsel gagal menjadi tuan rumah PON 2024. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved