Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
POLDA Metro Jaya menetapkan aturan mulai 25 Juni 2018 calon pengemudi yang ingin mendapat surat izin mengemudi (SIM) harus melewati tes psikologi terlebih dahulu. Namun, Psikolog Reza Indragiri Amriel menegaskan hal tersebut tidak perlu.
"Jadi, alih-alih memulai dari titik hulu (kepribadian), jauh lebih tepat guna kiranya jika otoritas kepolisian memperkuat titik hilir. Sasarannya adalah memaksa para pengemudi untuk selalu berperilaku mengemudi sesuai aturan. Untuk itu, polisi bersama lembaga terkait lainnya perlu menegakkan ketentuan berlalu lintas secara cepat, ajeg, dan berat. Tiga unsur ini harus terpenuhi untuk memastikan para pengendara bisa bertindak-tanduk lebih taat dan tepat di balik kemudi," jelasnya di Jakarta, hari ini.
Ia mengusulkan akan lebih baik jika penegak hukum lebih berfokus pada pendisiplinan berlalu lintas yang dilakukan secara cepat, ajeg, dan sama artinya dengan mendorong para pengemudi untuk belajar. Apabila pemaksaan untuk belajar itu menghasilkan manfaat nyata, si pengemudi sendiri yang secara bertahap akan mengubah dirinya (kepribadiannya).
"Gambaran tersebut berbeda dengan pemikiran yang mendasari rencana pemberlakuan tes psikologi bagi pelamar SIM. Tak perlu lagi repot-repot menyisir kepribadian dengan harapan perilaku mengemudi lebih aman. Justru sebaliknya, paksa para pengendara membenahi gaya mengemudinya agar 'dunia dalam'-nya ikut berubah menjadi lebih baik.
Polda Metro Jaya menetapkan aturan mulai 25 Juni 2018 calon pengemudi yang ingin mendapat surat izin mengemudi (SIM) harus melewati tes psikologi terlebih dahulu.
Tes psikologi bisa dipilah menjadi dua jenis. Pertama, tes yang ditujukan untuk menakar kecerdasan dan keterampilan seseorang. Kemampuan yang bersangkutan dalam mengolah informasi, baik yang harfiah maupun simbolik, kemudian berperilaku secara tepat merupakan sesuatu yang relevan untuk dicek sebelum diputuskan bahwa ia layak atau tidak layak untuk memperoleh SIM. Itu karena di jalan raya banyak informasi, termasuk rambu-rambu lalu lintas, yang harus bisa dipahami kemudian dipatuhi pengemudi dalam waktu seketika.
Tes psikologi lainnya berfokus pada pemeriksaan kondisi kepribadian individu. Diistilahkan sebagai tes proyektif atau tes kepribadian. Pada tes jenis inilah pemahaman publik perlu diluruskan. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved