Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
KEMARAU tidak membuat petani di Kalimantan Selatan menyerah. Petani di beberapa kabupaten mulai memanfaatkan lahan rawa lebak yang luasnya mencapai 90 ribu hektare untuk bertani.
"Salah satu kelebihan Kalsel adalah memiliki tipe lahan beragam yaitu tadah hujan, pasang surut, irigasi, dan rawa lebak. Saat kemarau seperti sekarang lahan rawa lebak surut dan bisa ditanami," ungkap Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel, Faturahman, kemarin.
Total luas lahan rawa lebak di Kalsel mencapai lebih dari 100 ribu hektare, tapi yang bisa dimanfaatkan petani 90 ribu hektare. Lahan itu tersebar di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Utara. Produksi padi dari area rawa lebak ini bisa mencapai 20% dari total produksi padi di Kalsel yang mencapai 2,3 juta ton.
Selain tanaman padi, para petani memanfaatkan lahan rawa lebak untuk tanaman sayuran dan buah, seperti labu, semangka, dan timun suri. Rawa surut juga menjadi berkah karena warga bisa memanen ikan air tawar yang terjebak di sumur-sumur galian di tengah rawa.
Berdasarkan pantauan Media Indonesia, sepekan terakhir, kemarau panjang tahun ini berpengaruh pada melimpahnya produksi buah dan sayuran dari kawasan lahan rawa lebak, khususnya dari Kecamatan Nagara, Hulu Sungai Selatan. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel mencatat hingga awal Juni luas tanam padi mencapai 110.610 hektare, sebagian besar penanaman di lahan rawa lebak.
Di sisi lain, datangnya kemarau membuat sejumlah desa di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai mengalami krisis air bersih. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap sudah memasok kebutuhan air bersih untuk wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan.
Pemkab Cilacap telah menerbitkan surat darurat kekeringan mulai pertengahan Mei lalu hingga empat bulan mendatang. "Sudah ada empat desa di dua kecamatan yang mengalami krisis air bersih," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Martono.
Jumlah warga yang mengalami krisis air bersih 418 kepala keluarga. BPBD telah memasok dua tangki air bersih ke setiap desa, dengan kapasitas 5.000 liter per tangki.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy mengaku, pihaknya sudah memetakan daerah yang rawan kekeringan pada 2018. "Total ada 48 desa di 14 kecamatan yang rawan kekeringan."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved