Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Satwa Langka Temani Komodo di Taman Nasional

(John Lewar/N-3)
09/5/2018 01:00
Satwa Langka Temani Komodo di Taman Nasional
(MI/Taman Nasiona)

BUDHY Kurnia memandang dari balik jendala ke arah Taman Nasional Komodo Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Kepala Balai Taman Nasional Komodo ini menjelaskan, tidak hanya komodo yang tinggal di taman nasional itu.

“Di sini, selain komodo juga ada beberapa satwa liar yang unik, yakni burung kakatua dan tikus besar dari Flores yang biasa disebut giant rat atau Papagomys armandvillei. Ini satwa endemik Flores dan dilaporkan telah punah,” kata Budhy kepada Media Indonesia, kemarin.
Satwa-satwa langka ini kini menghuni Pulau Rinca.

“Tikus besar ini merupakan family muridae dan dikategorikan sebagai satwa hampir terancam punah oleh International Union for Conservation Nature sejak 2008. Namun, hewan ini masih ada di Pulau Rinca sampai sekarang,” tambahnya.
Sementara itu, penghuni lainnya ialah burung kakatua kecil jambul kuning yang juga masuk kategori spesies hampir punah serta komodo.

“Kalau komodo hidup di tuga pulau besar, yakni Pulau Komodo, Rinca, dan Padar, serta dua pulau kecil lainnya, Gili Motang dan Nusa Kode,” jelasnya. Ekosistem Taman Nasional Komodo dari berbagai literatur dipengaruhi iklim musim kemarau panjang, suhu udara tinggi, dan curah hujan rendah, serta terletak dalam zonasi transisi antara flora dan fauna Asia dan Australia.

Pria asal Jawa Barat ini mengungkapkan keberadaan komodo dan satwa lainnya yang hampir punah terus diawasi. Pasalnya, taman nasional itu juga memiliki ancaman dari manusia. Terutama masyarakat sekitar memburu kerbau liar, rusa, dan babi hutan. “Padahal, kerbau liar, babi hutan, dan rusa merupakan makanan utama biawak raksasa itu. Kalau sumber pangan sudah hampir punah akan mengancam populasi komodo,” terangnya.

Dari pantauan Taman Nasional Komodo, populasi biawak raksasa ini mengalami fluktuasi baik populasi di dalam site pengamatan maupun secara keseluruhan di tiga pulau besar. Monitoring populasi komodo sejak 2017 menggunakan metode kamera trap yang dikombinasikan dengan pengamatan langsung.

Namun, Budhy menjamin hingga saat ini populasi komodo masih stabil sekitar 2.000 hingga 3.000 spesies. “Harapannya agar tetap terjaga, semua pengunjung tak terkecuali mematuhi aturan di kawasan Taman Nasional Komodo,” harap Budhy. (John Lewar/N-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya