Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Bengcall Bawa Unhas Juara Pertama Business Plan Competition

Lina Herlina
06/5/2018 19:25
Bengcall Bawa Unhas Juara Pertama Business Plan Competition
(MI/Lina Herlina)

TIM mahasiswa Universitas Hasanuddin kembali mencatatkan prestasi, dengan meraih juara pertama dalam National Business Plan Competition yang berlangsung di Universitas Negeri Yogyakarta, 4-6 Mei 2018.

Mereka yang tampil sebagai pemenang ialah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas, yaitu Muhammad Akbar Fahmi, Sandi Salere, dan Alim Bahri Ashari.

Business Plan Competition ini merupakan ajang kreativitas mahasiswa dalam mengungkapkan ide bisnis yang dapat direalisasikan dalam kegiatan bisnis.

Business Plan membuka wawasan guna merancang, menciptakan, serta mengembangkan unit bisnis baru. Diutamakan bisnis yang berorientasi terhadap tiga bidang yaitu kuliner, jasa, fesyen. Kegiatan yang bertujuan meningkatkan kemampuan berwirausaha bagi generasi muda ini mengangkat tema 'Membangun Jiwa Wirausaha Muda yang Produktif, Kreatif, Inovatif dengan Mengembangkan Kearifan Lokal'.

Tim Unhas merupakan satu dari sekitar 200 peserta dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Tim Unhas pun menggagas suatu rencana bisnis daring (online) yang disebut 'BengCall' yaitu bisnis jasa bengkel online.

Ide bisnis itu berhasil mengungguli 'Tukang Online' oleh tim tuan rumah Universitas Negeri Yogyakarta yang memperoleh juara kedua, dan 'numpak.in' oleh tim dari Universitas Gadjah Mada yang memperoleh juara ketiga.

Menurut Muhammad Akbar Fahmi, 'Bengcall' merupakan rencana bisnis yang memberikan kemudahan layanan kepada pelanggan yang mengalami pecah ban, ingin servis ringan, ataupun kehabisan bensin di jalan. Selain itu, 'bengcall' memberikan manfaat kepada mitra dalam hal ini para pebengkel kecil yang masih kesulitan menemukan pelanggan.

"Ini adalah bisnis bengkel berbasis teknologi pertama di Indonesia, yang melibatkan pengusaha kecil. Jadi kami menawarkan jasa layanan kepada masyarakat, sekaligus memfasilitasi pebengkel kecil dalam memperoleh pelanggan," kata Akbar.

Akbar menjelaskan, ide ini didasari oleh kepedulian ia dan rekan-rekannya melihat realitas sekelilingnya.

"Idenya itu dari persoalan sehari-hari. Pertama, sering kita lihat ada orang pecah ban di jalan, atau kehabisan bensin, atau kendaraannya mogok. Mereka harus mendorong kendaraannya hingga berkilo-kilometer sebelum menemukan bengkel," urainya.

Ditambah lagi, lanjut Akbar, juga sering melihat tukang bengkel keliling yang hingga berkilo-kilo meter jalan kaki tidak menemukan pelanggan.

"Kalaupun ketemu pelanggan, upah yang didapatkan sangat minim. Ini mengusik kami, sehingga kami melihat peluang itu sekaligus terpanggil untuk membantu mereka dengan pemberian jasa layanan yang menghubungkan pelanggan dan pebengkel," papar Akbar.

Akbar, Sandi, dan Alim mengerjakan aplikasi ini sejak Februari 2018 lalu. Meskipun telah dapat beroperasi, namun mereka mengakui aplikasi ini belum sepenuhnya lengkap fitur-fiturnya.

"Kami masih terus merampungkan aplikasi ini. Sebenarnya yang kami butuhkan adalah investor, karena biaya pembuatan aplikasinya yang cukup besar," tandas Akbar. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik