Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KEMENTERIAN Sosial menyatakan akan lebih menfokuskan program pemberdayaan sumber daya manusia daripada program yang hanya berorientasi amal (charity).
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial Kemensos, Harry Z Soeratin, dalam acara Rapat Koordinasi Pembangunan SDM, Lembaga dan Program Penyelenggaraan Kesejehteraan Sosial Tahun 2018, di Hotel Rich Yogyakarta, Minggu (5/6).
Harry menyatakan, Kemensos akan mengubah cara pandang masyarakat yang selama ini lebih pada orientasi charity kepada cara pikir untuk lebih memberdayakan SDM. Dan itu, menurutnya, merupakan tantangan tersendiri bagi Kemensos.
"Ini menjadi tantangan untuk mengubah cara pandang itu," katanya.
Menurut Harry, salah satu yang paling utama ialah pendamping lapangan harus memiliki pengetahuan dan dukungan dari berbagi pihak untuk mewujudkan program Kemensos. Salah satu yang akan dilakukan adalah dengan membuat starup sosial untuk mencitakan sumber daya manusia yang berjiwa enterpreneuship.
"Ini untuk menjawab tantangan sosial entrepeneur itu sendiri," katanya.
Kemensos mengaku melakukan gerak cepat untuk mewujudkan program dan pemberdayaan SDM masyarakat. Seperti kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi untuk melakukan percepatan sertifikasi maupun profesi.
"Ada 32 ribu yang harus diselesaikan pada tahun depan," imbuhnya.
Dalam percepatan itu, Harry mengaku telah mendapatkan dukungan anggaran yang setiap tahun mengalami kenaikan, dan pada tahun depan Kemensos mendapatkan anggaran sebesar Rp50 triliun.
"Kita bergerak sangat cepat, sesuai anggaran kami yang naik cepat dari Rp12 triliun menjadi Rp16 triliun, sekarang melompat Rp41,2 triliun dan tahun depan ada Rp50 triliun," katanya.
Ketua Komisi VIII DPR, Ali Tahir, mengatakan, berapa pun dana yang dibutuhkan pemerintah dalam mengatasi kemiskinan akan diberikan asalkan anggaran program yang diminta rasional, objektif, prosporsional, dan solutif dalam mengatasi kemiskinan bangsa ini.
"Berapa pun kita kasih," katanya.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X, yang hadir dalam acara tersebut, menyatakan, program-program pemberdayaan masyarakat akan lebih berguna karena mampu menciptakan SDM untuk menjadi seorang sosial entrepreneur.
"Pemberdayaan masyarakat itu perlu," katanya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved