Manfaat Kartu Tani belum Dirasakan Petani Cimahi

SEBANYAK 657 petani di Cimahi, Jawa Barat, belum bisa memanfaatkan pupuk bersubsidi. Pasalnya, mereka belum mengerti tentang penggunaan kartu tani yang telah didistribusikan sejak Desember 2017 lalu.

"Kami, para petani tidak pernah mendapat penjelasan lagi dari pemerintah soal pemanfaatan kartu tani. Mungkin, intinya bantuannya belum cair," ucap Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kelurahan Citeureup, Rizal Kusnandar, di Cimahi, Jumat (4/5).

Bahkan Rizal menyebut, jika penyerahan kartu tani yang sudah dilaksanakan secara simbolis oleh Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna, hanya seremonial belaka. Sebab setelah penyerahan itu, tidak ada tindak lanjut dari Pemkot Cimahi.

"Setelah kartu dibagikan, belum ada koordinasi lagi dari pemerintah. Kalau disebut kecewa, pasti kecewa lah, karena kami inginnya nyata, kalau hanya seremonial buat apa. Petani tidak mau protes atau bagaimana lah, mestinya bantuan betul-betul ada efeknya bagi petani," ujarnya.

Selain kecewa, dia mengaku, program kartu tani juga sangat membingungkan para petani.

"Jadi bingung, cara pakainya saja belum bisa, ditambah belum ada sosialisasi lagi," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pertanian pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cimahi, Mita Mustikasari, menjelaskan, kartu tani belum bisa dimanfaatkan petani karena pihaknya masih menunggu alokasi kuota pupuk ke dalam kartu tani dari Kementerian Pertanina RI.

Oleh sebab itu, lanjut dia, untuk sementara ini, para petani tetap harus menggunakan sistem manual dalam membeli pupuk.

"Sampai saat ini pembelian masih secara manual, karena kita juga menunggu pengisian alokasi pupuk ke kartu tani," ungkap Mita. (OL-1)