Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
BADAN Ekonomi Kreatif (Bekraf) berharap ajang Akatara 2018 mampu menarik minat investor asing untuk mendanai proyek film Indonesia. Sejauh ini, investor Amerika Serikat dan Tiongkok mulai melirik proyek film nasional.
Di tahun kedua gelaran pitching forum dan matchmaking untuk proyek film Indonesia itu, makin banyak investor yang berminat termasuk mendanai.
Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo, kepada wartawan di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (2/5), mengatakan, Bekraf melalui program Akatara terus meningkatkan akses pendanaan film. Setelah sukses di tahun pertama, tahun ini berharap lebih banyak proyek film digarap bersama investor.
"Tahun lalu ada 10 dari 40 proyek film terpilih mendapatkan kesempatan awal pendanaan. Kami berharap tahun ini, lebih banyak proyek film yang diminati investor," tegasnya.
Karenanya animo peserta Akatara terus meningkat, yang artinya pertumbuhan film nasional juga naik. Mereka tertarik mengikuti ajang itu lantaran investornya tidak hanya dari nasional, tapi juga dari pengusaha-pengusaha Amerika Serikat di Indonesia. Bahkan, investor Tiongkok dikabarkan bakal melirik proyek film nasional.
Pengalaman 2017, lanjutnya, investor sudah mendanai film Keluarga Cemara, Ada Apa Dengan Cinta 2, dan Satu Jiwa untuk Indonesia.
Menurutnya, film merupakan subsektor ekonomi kreatif dengan pertumbuhan tertinggi dari 16 subsektor mencapai 10,09% pada PDB ekonomi kreatif 2016.
Investor diyakini tertarik menggarap sektor ini, sebab secara kualitatif bisa dirasakan dan sangat prospektif. Jumlah film dengan penonton lebih dari 1 juta orang terus naik yang pada 2015 tidak lebih dari lima judul film. Namun pada 2017 sudah 10 judul film.
Selain itu, jumlah penonton terus meningkat. Pada 2015 hanya tercatat 16 juta penonton, lantas jumlahnya menjadi 40 juta pada 2017. Selama 2018 diharapkan bisa mencapai 50 juta sampai 60 juta penonton.
Adapun tren film yang banyak menyedot minat penonton saat ini, yakni komedi, horor, drama romantik dan religi.
"Hal itu membuktikan bahwa penonton sangat bergairah," imbuhnya.
Kendati perfilman Indonesia terus berkembang, tapi tetap saja ada hambatan. Meningkatnya jumlah penonton tiap tahun itu tidak diimbangi dengan penambahan layar.
"Hambatan selama ini pada jumlah layar yang terbatas, sementara produksi terus meningkat. Pada 1980, jumlah layar mencapai 3 ribu, turun jadi 1.200 pada 2015, sekarang ada 1.500 layar," tuturnya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved