Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Bencana Banjir Merata di Pulau Jawa

Nurul Hidayah
24/2/2018 06:16
Bencana Banjir Merata di Pulau Jawa
(ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

BANJIR besar melanda Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kemarin. Banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi disertai meluapnya Sungai Cibeureus dan Sungai Cisanggarung. Tanggul di beberapa titik jebol sehingga air merendam permukiman, lahan pertanian, dan fasilitas publik.

Banjir di Cirebon tercatat melanda sembilan kecamatan dengan ketinggian air sekitar 100-200 cm. Akibat banjir itu, sekitar 20 ribu rumah terendam. Banjir menyebabkan jalur keret api lumpuh total, termasuk jalur kereta Daop III Cirebon.

Eman Sulaeman, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon, mengungkapkan banjir di Cirebon diperparah dengan banyaknya klep yang tidak berfungsi di sejumlah tanggul sehingga banyak pula tanggul yang jebol.

Korban jiwa yang terdampak, menurut Eman, lebih dari 7.000 jiwa. "Kami sudah turun ke lapangan dan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak," ungkap Eman.

Tak hanya Cirebon, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bencana banjir merata di Pulau Jawa. Banjir telah me-rendam puluhan ribu rumah dan ribuan warga mengungsi akibat hal itu.

"Banjir tersebar di banyak tempat di Jawa," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Banjir di Kabupaten Kuning-an terjadi sejak Rabu (21/2) pukul 14.00 WIB. Sebanyak 15 desa terdampak tanah longsor dan juga banjir.

Di Kabupaten Tasikmalaya, luapan Sungai Citanduy dan Cikidang di Kecamatan Sukaresik merendam ratusan rumah di Kedusunan Hegarsari dan Kedusunan Bojongsoban, Desa Tanjungsari. Puluhan warga harus mengungsi karena ketinggian air mencapai 1 meter.

Serupa dengan Cirebon, banjir diperparah dengan tidak berfungsinya klep pembuang-an air di tanggul Sungai Cikidang dan Citanduy.

"Banyak tumpukan sampah hingga 1 meter," sebut Camat Sukaresik, Asep Suhendar.

Di Kabupaten Bandung, banjir kembali melanda tujuh kecamatan. Banjir merendam 9.938 rumah dan 29.814 jiwa terdampak banjir.

Di Jawa Timur, bencana banjir terjadi di Jombang, Pasuruan, dan Bojonegoro. Sedikitnya enam desa di Kota Bojonegoro, Jatim, tergenang banjir luapan Sungai Bengawan Solo pada Jumat (23/2) sore.

Akibatnya, sekitar 616 rumah warga mulai tergenang banjir hingga ketinggian lebih dari 100 cm. Hingga pukul 18.00 WIB, permukaan Bengawan Solo di kawasan hulu masih berstatus siaga merah (siaga III) dengan ketinggian air mencapai 15.58 mdpl.

Bupati Bojonegoro meng-antisipasi masuknya air ke dalam kota dengan bersiap menutup puluhan doorlaat (pintu air) di sepanjang kawasan Kota Bojonegoro. Gubernur Jawa Timur Soekarwo juga telah meminta BPBD mendata korban banjir dan tanah longsor.

Lahar dingin

Pascaerupsi Gunung Sina-bung beberapa hari lalu, dua desa di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, diterjang banjir lahar dingin, yaitu Desa Sigarang-garang di Kecamatan Naman Teran dan Desa Perbaji di Kecamatan Tiganderket.

Hingga saat ini, aktivitas Gunung Sinabung masih aktif. Menteri ESDM Ignatius Jonan meminta agar pemantauan aktivitas Sinabung menggunakan peralatan modern. "Meskipun erupsi Gunung Sinabung tidak setiap hari, saya minta pemantauanya bisa lebih baik," tandasnya.

(YK/FL/AD/SL/AT/PS/BB/AU/RS/RF/Ant/N-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya