Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Sertifikasi Tanah di Bali Tuntas 2019

Arnoldus Dhae
24/2/2018 06:16
Sertifikasi Tanah di Bali Tuntas 2019
(DOK BIRO SETPRES)

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menargetkan seluruh tanah dan lahan di Provinsi Bali sudah bersertifikat pada tahun depan.

"Dan kita patut bersyukur tahun depan, Bali menjadi provinsi yang pertama yang semuanya nanti akan pegang yang namanya sertifikat," kata Presiden Jokowi saat penye-rahan sertifikat tanah untuk rakyat di Monumen Nasional Taman Pujaan Bangsa Margarana, Tabanan, Bali, kemarin.

Ia mengatakan, kesempatan penyerahan sertifikat untuk rakyat itu merupakan jumlah terbanyak dari yang ia bagikan sampai sejauh ini.

Pada kesempatan itu tercatat hadir sebanyak 8.916 penerima sertifikat dengan total sertifikat sebanyak 15.000 sertifikat dengan konfigurasi letak tanah di Kediri, Kerambitan, Marga, dan Pupuan.

"Jumlah sertifikat yang diberikan dan yang hadir adalah yang terbanyak sepanjang saya memberikan sertifikat di daerah-daerah," kata Presiden.

Ia menyimpulkan masyarakat Bali banyak yang mempunyai lahan. Karena satu orang dalam program itu banyak yang menerima lebih dari satu sertifikat lahan.

"Sertifikat yang diberikan hari ini, 15 ribu, berarti yang hadir ada yang dapat tiga sertifikat, dua sertifikat, berarti masyarakat di sini kaya-kaya. Ya satu orang dapat dua dapat tiga. Kaya-kaya," katanya.

Presiden pun memastikan siapa saja yang mendapatkan sertifikat lahan dengan meminta masyarakat untuk bersama-sama mengangkat sertifikat yang baru diterima.

"Coba diangkat dulu sertifikatnya yang sudah dipegang, biar saya hitung, saya lihat betul bahwa sertifikat itu sudah diserahkan, sudah diterima bapak ibu saudara-saudara semuanya, diangkat dulu mau saya hitung. Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, 15 ribu. Betul," kata Presiden disambut tawa warga.

Sementara itu, saat di Pura Dalem Sakenan Serangan Kota Denpasar, Presiden Jokowi menyerahkan 845 sertifikat tanah adat pura se-Bali. "Kami menargetkan seluruh tanah di Bali akan disertifikatkan termasuk tanah desa adat dan tanah pura pada tahun depan."

Presiden mengakui sampai saat ini masih banyak tempat ibadah di Indonesia yang mengalami sengketa lahan. "Tempat ibadah jadi tempat sengketa banyak sekali," kata Kepala Negara.

Presiden menyambut baik berkesempatan bertemu dengan para pemangku Desa Pakraman sebagai penyangga budaya di tanah Bali. "Bali tidak mungkin kalau tidak ada Desa Pakraman. Oleh sebab itu, kita harus menjaga, memperkuat Desa Pakraman sehingga berpe-ran dalam kesejahteraan tani," katanya.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengapresiasi prog-ram sertifikasi gratis yang membuat masyarakat memiliki kepastian hukum atas bidang tanah.

Pastika berharap program itu dapat dilanjutkan dengan program sertifikasi tanah milik negara dan milik daerah.

Padat karya

Presiden sempat mengunjungi proyek padat karya tunai untuk membangun jalan produksi dan irigasi yang melibatkan masyarakat di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Presiden menyapa dan berdialog dengan masyarakat yang turut serta dalam proyek pembangunan jalan produksi sepanjang 592 meter senilai Rp600 juta itu.

Presiden menanyakan honor yang didapat para pekerja saat duduk bersama mereka di sela proyek pembangunan.

Salah satu pekerja, I Wayan Sukanada yang juga pedesa adat setempat mewakili para pakerja yang lain mengatakan proyek itu membuka peluang kepada masyarakat setempat untuk mendapatkan uang tunai.

"Tukang mendapat Rp125 ribu sehari. Kalau pekerja Rp85.000 per hari," kata Sukanada yang merupakan pensiunan guru itu.

(RS/Ant/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya