BPDB Kabupaten Sleman Siapkan Bantuan untuk Korban Bencana Angin Kencang

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta tengah mempersiapan pemberian bantuan untuk para korban bencana angin kencang yang melanda wilayah ini dalam beberapa hari terakhir.

Kepala Bidang Rehabilitasi Rekonstruksi BPBD Kabupaten Sleman, Dwi Ari, Jumat mengatakan, bantuan dan santunan itu diambilkan dari pos dana bantuan sosial. Ia menambahkan pada pos tersebut terdapat dana untuk bantuan rumah korban yang terkena bencana.

"Kami telah menyiapkan bantuan maupun santunan bagi para korban bencana angin kencang yang terjadi dalam satu pekan ini di sejumlah titik di Sleman," jelasnya.

Termasuk pula, katanya, santunan bagi korban meninggal dunia, bantuan biaya pengobatan bagi korban luka maupun bantuan renovasi bagi rumah warga yang rusak.

Bantuan untuk rumah rusak, jelasnya, dapat diberikan maksimal Rp12 juta. Namun untuk besaran nilai bantuan renovasi rumah rusak nantinya ditentukan oleh tim verifikasi lapangan sesuai tingkat kerusakannya.

Sedangkan untuk korban meninggal diberikan santunan uang duka kepada ahli waris sebesar Rp10 juta dan untuk korban luka ringan maupun berat akan ditanggung biaya pengobatannya.

Dalam satu pekan ini sejumlah titik di wilayah Kabupaten Sleman dilanda bencana angin kencang yang mengakibatkan puluhan pohon tumbang dan menimpa rumah warga maupun jaringan listrik serta mengakibatkan korban luka.

Data dari Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sleman bencana angin kencang melanda pada 27 Januari 2018 hingga 1 Februari 2018 di sejumlah titik di Kabupaten Sleman.

Selama sepekan tersebut, bencana angin kencang telah menyebabkan terjadinya sejumlah prohon tumbang yang merusakkan banguna rumah, jaringan listrik dan menutup akses jalan.

"Bahkan, angin kencang juga menyebabkan satu tiang listrik yang terbuat dari beton patah karena tertimpa pohon. “Patahan tiang listrik ini menimpa seorang petani yang sedang melintas di dekatnya sehingga mengalami luka berat," ujarnya. (OL-7)