Telkom Difabel Care Sumbang 20 Kaki Palsu

“SAYA bersyukur menjadi salah satu penerima program kaki palsu. Sumbangan ini membantu saya dalam bekerja, memenuhi nafkah keluarga,” ungkap Rahmad, warga Balikpapan, Kalimantan Timur. Kemarin, petugas parkir itu, bersama 19 warga disabilitas lainnya mendapat sumbangan kaki palsu. PT Telkom Regional 6 Kalimantan bekerja sama dengan Yayasan Kick Andy menyerahkan 20 kaki palsu, 20 alat bantu dengar, dan 2 Alquran digital kepada kaum disabilitas di Balikpapan.

Melalui program Telkom Difabel Care di Learning Event Area (LEA) itu, Telkom berharap bisa meringankan beban warga disabilitas. “Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Telkom untuk masyarakat Indonesia, terutama kaum difabel. Kami berencana melanjutkan Program Telkom Difabel Care dan bekerja sama dengan Yayasan Kick Andy,” ungkap Executive Vice Presiden Telkom Regional 6 Kalimantan, Edwin Aristyawan. Ia mengakui masih banyak kaum disabilitas yang kualitas hidupnya masih di bawah ideal. Karena itu, mereka memerlukan tali asih.

Pembagian kaki palsu, lanjutnya, diharapkan juga dapat menumbuhkan semangat, sehingga para disabilitas bisa tetap produktif dalam menjalani kehidupan. “Bagi PT Telkom, sebagai BUMN kami ingin tidak dinilai hanya mencari keuntungan semata, tapi juga ikut andil membangun bangsa dengan cara membantu dan memberi kontribusi langsung untuk masyarakat.”

Pada kesempatan yang sama, Ketua Harian Kick Andy Foundation Ali Sadikin mengatakan pemberian kaki palsu dapat menumbuhkan kemandirian bagi warga kaum disabilitas. Mereka bisa produktif, minimal untuk diri sendiri. Ia mengajak organisasi dan peng­usaha untuk bersama-sama memberikan bantuan kepada kaum disabilitas dalam skala besar. “Tidak hanya di Balikpapan, mari kita bersama-sama memberikan bantuan kepada teman-teman yang kurang beruntung.”

Yayasan Kick Andy sudah menggelar program bantuan kaki palsu gratis sejak 2008. Program itu telah mampu menggerakkan sejumlah badan usaha untuk ikut bergabung, sehingga bantuan yang bisa diberikan kepada kaum disabilitas terus berkembang, lebih banyak, dan lebih luas. (SY/N-2)