Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Kepala Desa Harus Terlibat Cegah Bencana

B/MR/YK/RF/AT/HK/LD/AB/HJ/FH/YH/N-3
12/12/2017 03:16
Kepala Desa Harus Terlibat Cegah Bencana
(MI/Benny Bastiandy)

KEPALA Desa harus menjadi garda terdepan mewujudkan pengurangan risiko bencana di wilayah Jawa dan Bali.

Hal itu ditegaskan Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat menyampaikan cara penanggulangan bencana di setiap wilayah.

"Dengan keterlibatan kepala desa dan lurah dalam penanggulangan bencana, maka bisa mempercepat mewujudkan kepedulian dan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan elemen masyarakat," kata Marwan, kemarin.

Dia menyebutkan, Kabupaten Sukabumi terbagi dalam 47 kecamatan, enam kelurahan, dan 351 desa itu memiliki risiko tinggi bencana.

Dia menyebutkan peran kepala desa cukup strategis dalam mengurangi risiko bencana.

Dari Cilacap, Jawa Tengah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat telah menggelontorkan dana tanggap darurat hingga Rp600 juta.

Dana tersebut sebagai dana tanggap darurat di wilayah yang terkena bencana sejak angin kencang, banjir, longsor, dan tanah bergerak.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy, mengatakan sejak awal musim penghujan, telah terjadi beberapa kali bencana.

"Untuk itu, BPBD mengeluarkan dana untuk kedaruratan senilai Rp600 juta," kata Tri Komara.

Cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini juga menggerakkan Satlantas Polres Bojonegoro, Jawa Timur, mengintensifkan patroli di daerah rawan bencana alam longsor dan banjir.

Bencana banjir juga melanda sejumlah daerah, seperti Kota Bangil, Kabupaten Pasuruan.

Kemudian, di Kabupaten Solok, Sumatra Barat, para pengungsi korban banjir bandang di Guguk Sarai Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok, mulai kesulitan mengakses air bersih.

Mereka juga juga mulai sakit.

Dari Yogyakarta, BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta mengeluarkan peringatan bahwa akan terjadi hujan 2-3 hari ke depan.

Potensi hujan muncul karena menguatnya kembali monsoon Asia yang mengandung uap air.

Selain hujan deras pemicu banjir, gelombang laut tinggi juga terjadi di sejumlah perairan di Indonesia.

Di Aceh, Jamaluddin asal Aceh Tamiang yang semula dikabarkan hilang dihantam ombak besar, ditemukan selamat oleh nelayan Thailand.

Kemudian, di Kepulauan Riau, sebuah perahu kayu terbalik di perairan internasional Tanjung Berakit Bintan, Minggu (10/12).

Hingga kemarin, tim SAR masih mencari dua korban perahu kayu terbalik.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya