Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Warga Jati Bergantung Hidup dari Menanam

Ardi Teristi Hardi/N-3
12/12/2017 02:46
Warga Jati Bergantung Hidup dari Menanam
(ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

WAJAH Cahyono, 47 tampak cerah.

Ia senang bukan kepalang bisa melihat sosok Presiden Joko Widodo dari dekat.

Sabtu (9/12), Presiden Jokowi menyambangi warga Desa Karangasem, Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul.

Pada hari itu sedang diadakan gerakan menanam pohon di Desa Karangasem.

Menurutnya, presiden datang ke desanya karena dianggap paling tahu apa yang dibutuhkan warga desa tersebut.

"Masyarakat sini sangat senang (kedatangan presiden). Semoga tanamannya bisa tumbuh subur lestari dan tidak terjadi banjir ataupun erosi," kata Cahyono, warga Dukuh Jati yang ikut terlibat dalam gerakan menanam pohon.

Dia menceritakan warga di desanya sangat menggantungkan hidup dari menanam.

Ada bermacam-macam jenis tanaman yang selalu ada di desa itu, seperti padi, kacang tanah, atau ketela pohon.

Perbukitan biasanya ditanami jati, sengon, dan akasia.

"Dulu desa kami tidak seperti ini. Gersang dan kesulitan air. Kalau mau ambil air harus pikul jeriken dengan berjalan kaki. Jaraknya sekilo," cerita Cahyono membuka perbincangan dengan Media Indonesia.

Berkat upaya pemerintah yang mengangkat air dari sungai bawah tanah, desanya sekarang menjadi lebih hijau.

Warga tidak kesulitan mendapat air.

Air dari sungai bawah tanah Seropan dimanfaatkan untuk kebutuhan air rumah tangga. Untuk area persawahan, air diambil dari sungai bawah tanah Gua Luweng.

Kehidupan warga di desa tersebut sejak adanya air semakin membaik. Terlebih para petani semakin giat bertanam.

"Syukur lancar. Saya dapat menanam tumpang sari di lahan 1 hektare. Setengah hektarenya saya tanami pohon sengon dengan usia 5-6 tahun dan bisa dijual," jelasnya.

Tetangga Cahyoni, Mudi Harsono, 60, juga mengatakan hal sama.

Warga Dukuh Jati itu mengatakan air di desanya kini dengan mudah didapatkan.

"Kami sudah mendapatkan air dari Seropan selama tujuh tahun, sedangkan air dari Gua Luweng sejak 1997," kata Mudi.

Dia mengungkapkan pada awal mula Dukuh Jati ditempati, kondisinya gersang. Penghijauan sudah digalakkan sejak 35 tahun lalu saat Presiden Soeharto gencar menggalakkan reboisasi.

Di tempat yang sama, sekitar 3.000 petani terlibat menanam 45 ribu bibit pohon di area seluas 15 hektare di Desa Karangasem, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul.

Presiden berpesan pentingnya menanam pohon sebagai penyedia udara bersih, menjaga ketersediaan air, rehabilitasi hutan untuk pemulihan lahan kritis, dan bisa memberikan keuntungan ekonomis.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, saat mendampingi Presiden Jokowi mengunjungi desa tersebut, menilai kawasan tersebut cocok dikembangkan untuk agroforestri.

Apalagi, cukup banyak jenis tanaman yang telah ditanam warga seperti jati, akasia, jambu air, nangka, hingga jamblang.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya