Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
GUBERNUR Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X meminta pemerintah kabupaten atau kota di DIY, untuk memaksimalkan anggaran kebencanaan yang ada. Tidak perlu saling menunggu dengan instansi lain guna memperbaiki infrastruktur yang rusak.
Sri Sultan mencontohkan untuk membersihkan sungai atau memperbaiki talud dan jembatan, bisa menggunakan anggaran kebencanaan yang ada.
"Artinya kalau instansi yang bertanggung jawab sudah tidak memiliki anggaran, daripada menunggu tahun depan, yang rusak segera diperbaiki. Habisin saja (anggaran kebencanaan yang ada). Ini kan sudah akhir tahun," jelas Sultan, kemarin.
DIY memiliki dana tidak terduga sekitar Rp14,7 miliar.
Sultan menegaskan, DIY menetapkan tanggap darurat bencana pada 1-14 Desember, Masa tanggap darurat difokuskan pada pembersihan material yang roboh serta sampah.
Sultan khawatir jika material dan sampah tidak segera dibersihkan, akan mengganggu aliran air.
"Air bisa meluap dan bisa menghancurkan infrastruktur. Menurut BMKG, puncak musim hujan pada Januari tahun depan," tegasnya.
Sementara itu, dari Kabupaten Kulonprogo, DIY, Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat telah menghitung kerugian bencana akibat siklon tropis Cempaka mencapai Rp10,788 miliar.
"Ini masih sementara. Kami akan mengundang konsultan untuk menghitung kembali total kerugian akibat bencana menerjang Kulonprogo," kata Pelaksana Kepala BPBD Kulonprogo, Gusdi Hartono.
Sementara itu, kerugian bencana di Kabupaten Bantul mencapai Rp50 miliar.
Kerusakan infrastruktur di Bantul akibat siklon Cempaka, antara lain jembatan putus, jalan rusak, rumah roboh, dan fasilitas umum rusak.
Ancaman bencana
Ancaman bencana masih terjadi di sejumlah daerah.
Dari Nusa Tenggara Timur, warga sudah diingatkan untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang melanda kawasan itu mulai Desember hingga Februari.
Gubernur NTT Frans Lebu Raya telah meminta masyarakat untuk mewaspadai bencana tanah longsor, jalan putus, dan musibah di laut.
Dari Sukabumi, Jawa Barat, BPBD setempat akan merencanakan status darurat banjir dan longsor selama enam bulan.
Keputusan ini masih menunggu ditandatanganinya draf penetapan status siaga darurat banjir dan longsor.
Kewaspadaan curah hujan tinggi pada Desember ini juga terjadi Cilacap, Jawa Tengah.
Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap memperkirakan Jateng bagian selatan akan terjadi hujan dengan potensi tinggi pada Desember ini.
Banjir juga terjadi di Pasar Bawah Kelurahan Serbalawan, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.
Hujan yang terjadi pada Jumat (1/12) sekitar pukul 15.00 hingga pukul 22.00 WIB, menyebabkan meluapnya Sungai Pasar Bawah.
Ketinggian air 4 meter.
Kapolres Simalungun AKBP Marudut Panjaitan memimpin 250 personel gabungan Polres Simalungun dan Brimob Kota Pematangsiantar/Tebing Tinggi untuk mengevakuasi korban banjir.
(LD/DG/MR/MY/BB/AU/YH/PO/UL/PS/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved