Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Produsen Pupuk Awasi Distribusi hingga ke Kios

(RZ/CS/UL/LD/AD/BN/N-2)
08/11/2017 03:30
Produsen Pupuk Awasi Distribusi hingga ke Kios
(ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

ARIPIN sudah menanam bibit padi di sawahnya, pekan lalu. Dalam beberapa hari ke depan, petani di Citalang, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, itu, harus bersiap untuk menebar pupuk urea di sawahnya. “Semoga kami tidak kesulitan mendapatkan pupuk. Selain sudah mengajukan tambahan pupuk, kami juga berharap produsen bisa ikut mengawal dan mengawasi pendistribusian pupuk hingga ke pengecer,” ungkapnya, Selasa (7/11).

Harapan Aripin bersambut. PT Pupuk Kujang Cikampek memastikan akan mengawasi distribusi pupuk. “Kami bergerak ke distributor, ke gudang pupuk di lini III, hingga ke kios-kios,” ungkap Manajer Komunikasi Perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek, Ade Cahya. Ia mengatakan pengawasan dilakukan di tingkat kios terlebih dahulu, untuk memastikan ketersediaan pasokan pupuk yang paling dekat dengan petani. “Jika kosong, kami akan bergerak ke distributor dan gudang lini III.”

Hasil sementara pe-ngawasan di la­pangan, lanjutnya, saat ini kebutuhan pupuk subsidi petani tidak merata atau belum pada puncak kebutuhan pupuk. Pasalnya, musim tanam di sejumlah wilayah tidak merata. Di Jawa Barat dan Banten, kios resmi pen-jual pupuk subsidi berjumlah 5.158 unit dan 102 distributor. Pada awal November, PT Pupuk Kujang Cikampek sudah memasok 194 ribu ton pupuk ke gudang lini II dan III.

“Stok pupuk akan terus bertambah dari produksi dua pabrik sebesar 3.500 ton per hari,” terang Ade. Di Cirebon, stok pupuk untuk kota dan kabupaten mencukupi hingga 6 bulan ke depan. Jumlahnya mencapai 16.152 ton. Jumlah ini mencapai 1.986% dari kebutuhan yang sudah ditetapkan. Ketersediaan pupuk ini disambut baik Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Kabupaten Cirebon, Tasrip Abu Bakar. “Petani yang membutuhkan pupuk baru di Kecamatan Susukan dan Ciwaringin yang tengah melakukan penyemaian. Sejauh ini tidak ada gejolak soal pupuk.”

Pemerintah juga tidak mau mempersulit petani untuk mendapatkan pupuk. Di Cilacap, Jawa Tengah, dinas pertanian memberikan toleransi kepada petani yang belum memiliki kartu tani. Mereka tetap bisa membeli benih dan pupuk bersubsidi. “Hanya perlu surat keterangan dari desa atau surat pemberitahuan pajak terutang dan fotokopi KTP. Bagi yang sudah punya kartu tani bisa langsung membeli pupuk dan bibit bersubsidi,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Cilacap, Gunawan.

Jumlah petani yang sudah memiliki kartu tani sebanyak 101.228 orang, atau 82% dari total kartu tani yang harus didistribusikan. Jatah pupuk subsidi untuk petani ialah 250 kilogram per hektare. (RZ/CS/UL/LD/AD/BN/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik