Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Ratusan Peserta Ikut Parade Juang

06/11/2017 00:45
Ratusan Peserta Ikut Parade Juang
(ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

RATUSAN peserta menyemarakkan Parade Surabaya Juang yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November. Parade yang berlangsung di Kota Surabaya, minggu (5/11), berawal di Tugu Pahlawan yang menampilkan aksi teatrikal Sumpah Pregolan (sumpah merdeka atau mati). Aksi teatrikal juga digelar di kawasan Siola, yakni perang TKR laut, teatrikal perobekan bagian biru dari bendera Belanda di Hotel Mojopahit (dahulu bernama Hotel Oranje), dan dilanjutkan dengan pembacaan puisi Surabaya karya KH Mustofa Bisri.

Aksi teatrikal perang 10 November berlanjut di depan Grahadi, lalu di Tugu Bambu Runcing, dan Polisi Istimewa-Santa Maria. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, Parade Surabaya Juang kali ini lebih banyak menampilkan aksi teatrikal sosiodrama. “Sebenarnya rangkaian acara sudah dimulai sejak September dan berlanjut hingga November,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Parade Surabaya Juang yang menempuh rute sejauh 6,5 kilometer mulai Tugu Pahlawan dan berakhir di Taman Bungkul melibatkan 28 unsur komunitas.
Risma mengatakan momentum Parade Surabaya Juang diperuntukkan warga surabaya, terutama generasi muda, untuk mengetahui makna sejarah peristiwa 10 November.

“Para pejuang mendapatkan kemerdekaan bukan dengan cara yang mudah, melainkan dengan seluruh perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa. Mari kita berjuang terus, tidak ada kata menyerah. Pertahan­kan api perjuangan bagi Indonesia Raya agar mampu membawa pesan damai, aman, sentosa, dan sejahtera,” katanya. Menurut Risma, momentum peringatan Hari Pahlawan 10 November mendatang lebih giat belajar agar tidak ketinggalan zaman. “Meskipun Indonesia sudah merdeka, anak-anak muda tidak boleh lengah karena persaingan ke depan antarnegara sangat berat,” kata Risma.

Oleh karena itu, lanjut dia, anak muda harus belajar lebih keras agar bisa mempertahankan kemerdekaan itu. Hal ini, menurut Risma, harus ditunjukkan dengan prestasi di sekolah. Sementara itu, pesan bagi masyarakat, lanjut wali kota, ialah momentum Hari Pahlawan dimaknai sebagai tanda untuk tidak mengenal lagi kata lelah dan putus asa. “Jangan cepat menyerah, semangat bekerja harus lebih ditingkatkan,” ujarnya. Sekitar 300 personel Kodim 0418/Palembang, Sumatra Selatan, bersama warga bergotong royong membersihkan Taman Makam Pahlawan Ksatria Ksetra Siguntang Palembang.

Komandan Kodim 0418/Palembang Letkol Ramos Herlandes mengatakan kegiatan itu ialah wujud menghargai jasa para pahlawan dalam merebut dan mengisi kemerdekaan. Ia menjelaskan, salah satu cara menghargai jasa para pahlawan ialah dengan membersihkan tempat peristirahatan terakhir sebagai simbol menghargai jasa-jasa para pahlawan. Puncak kegiatan peringatan Hari Pahlawan, kata dia, dilakukan dengan menggelar upacara kebangsaan di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang. (DW/Ant/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya