Sengketa Hubungan Industrial NHM Berakhir dengan Baik

SENGKETA hubungan industrial PT Nusa Halmahera Mineral (NHM) dengan 21 karyawan sekuriti telah berakhir. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Halmahera Utara, Jeffry Hoata, melalui keterangannya, Kamis (2/11).

Berakhirnya sengketa itu ditandai dengan penandatangan perjanjian antara PT NHM dan karyawan terkait hak-hak yang diterima karyawan. Dengan demikian selanjutnya diharapkan hubungan antara karyawan dan manajemen menjadi normal kembali.

"Sudah selesai sudah ditandatangani semua," ungkap Jeffry.

Menurut dia, dalam kesempatan itu memang ada tambahan sedikit paket serta koreksi angka-angka jumlah pesangon yang diberikan pihak perusahaan. Namun, ia tidak mengungkapkan detail penambahan itu.

Berakhirnya sengketa tersebut terjadi setelah melalui proses bipartit dan tripartit yang dilakukan perusahaan bersama dengan pekerja serta perwakilan serikat buruh sejak beberapa bulan lalu. Proses panjang itu, lanjut Jeffry, merupakan langkah-langkah yang ditempuh oleh perusahaan dan pemerintah setempat, dalam hal ini Disnaker, untuk melaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan.

"Semua sudah sesuai dengan peraturan perundangan," imbuhnya.

Dikatakan Jeffry, proses perundingan itu selain melibatkan pihaknya, hadir pula perwakilan Direktorat Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI) Kementerian Ketenagakerjaan sebagai pihak yang mengetahui.

Selanjutnya, dokumen perjanjian antara PT NHM dan karyawan akan dibawa ke Jakarta untuk ditandatangani oleh Direktorat PPHI sebagai pihak yang mengetahui.

"Dokumen akan ditandatangani oleh Direktorat PPHI sebagai pihak yang mengetahui, kami akan bertolak besok ke Jakarta. Selain itu, para karyawan yang terkena pensiun dini juga akan ke Jakarta untuk silaturahmi dengan Presdir NHM, Anang Noor, sebagai bentuk ucapan terima kasih," pungkasnya. (RO/OL-2)