Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
KABUPATEN Tasikmalaya menjadi salah satu daerah di Jawa Barat yang mampu menjaga ketahanan pangan. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, petani di daerah ini telah mengekspor beras organik ke sejumlah negara. "Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mampu memproduksi pangan secara mandiri. Perlu keseriusan menjaga keta-hanan pangan dengan menciptakan berbagai terobosan," aku Yunandar Eka Perwira, anggota Komisi II DPRD Jawa Barat yang membidangi pertanian, di Bandung, Rabu (1/11). Dia mengingatkan, untuk menjaga produktivitas pertanian perlu keberpihak-an kepada para petani. Salah satunya dengan memberi jaminan kesejahteraan bagi petani dan keluarga mereka.
"Pemkab Tasimalaya sudah behasil memenuhi kebutuhan beras warganya. Sudah bisa ekspor beras, itu berarti sudah mandiri." Saat ditemui terpisah, Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pemerintah harus bertanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. "Pangan ini penting. Sehebat apa pun teknologi, pembangunan infrastruktur, kalau tidak ada pangan, berbahaya." Karena itu, dia terus melakukan berbagai upaya agar produktivitas pertanian terjaga.
Untuk menjaga keberadaan lahan pertanian, bersama DPRD, Pemkab Tasikmalaya sudah menyepakati penerbitan peraturan daerah tentang sawah abadi. Selain itu, pemkab terus berupaya dalam mencetak persawahan baru yang nantinya akan diserahkan kepada masyarakat sebagai penggarap. "Kami menganggarkan miliaran rupiah untuk menggarap lahan-lahan milik warga yang semula menganggur atau digunakan sebagai kebun. Tahun ini kami menargetkan 500 hektare pencetakan sawah baru," tambah Uu.
Saat ini, dari luas lahan 9.582 hektare, Kabupaten Tasikmalaya berkontribusi 907.334 ton terhadap produksi beras nasional 2016. Dengan jumlah penduduk 1,735 juta, daerah ini masih surplus beras sebesar 324.741 ton. "Produksi beras 2016 meningkat 11,42% dibanding 2015. Kami sudah mengekspor beras organik ke sejumlah negara di lima benua," sambungnya.
Pemkab Tasikmalaya sudah menggulirkan program Simpatik, sehingga memampukan daerah ini mengekspor beras organik hingga 771.981 ton pada 2016. Di tahun yang sama, Kabupaten Tasikmalaya bisa meningkatkan panen jagung hingga 16.746 ton, kedelai 6.098 ton, kacang tanah 5.731 ton, ubi kayu 234.304 ton, ubi jalar tanam 25.673 ton, dan cabai rawit 3.475 ton. "Kami juga mengekspor manggis, setiap tahunnya rata-rata 2.000 ton," tandas sang bupati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved