Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Berkreasi dengan Kopi Rasa Buah-buahan

(Tosiani/N-3)
01/11/2017 05:31
Berkreasi dengan Kopi Rasa Buah-buahan
(MI/TOSIANI)

ROMIYATUN, 47, tampak kewalahan saat dikerumuni sejumlah remaja yag berkunjung ke stannya di Festival Kopi Temanggung 3, Minggu (22/10) lalu. Kebanyakan pengunjung antusias menanyakan kepada Romiyatun tentang kopi produksinya beraroma buah-buahan. “Ada kopi beraroma pisang, nangka, durian, anggur, mangga, dan jambu,” jelas Romiyatun sambil menyodorkan setiap sampel kopi aroma buah-buahan kepada para pengunjung yang datang. Bau-bauan yang unik pada kopi itu membuat mereka yang datang penasaran, bertanya lalu mencoba dan membelinya. Oleh karena itu, stan Kopi 3 Jaman milik Romiyatun termasuk salah satu stan paling banyak dikunjungi pada festival kopi.

Bisnis kopi yang dijalankan Romiyatun ini sudah turun-temurun. Semula bisnis kopi ini dijalankan Mbak Mina sejak 1930. Ketika itu neneknya hanya menjual kopi jenis robusta yang diolah dan ditumbuk secara tradisional sampai benar-benar halus.
Setelah neneknya meninggal, bisnis kopi robusta jatuh ke tangan ibunya yang sukses memberi nama kopi Mbah Mali. Nama kopi ini merupakan nama ibunya. “Dulu kopi robusta saja, disangrai manual, ditumbuk halus lalu dibungkus dengan sobekan kertas membentuk contong-contong kecil-kecil,” jelas Romiyatun

Kopi robusta yang dijual merupakan produksi kebun kopi milik keluarganya seluas sekitar 1 hektare. Namun, kebun kopi itu lantas dijual untuk berbagai keperluan termasuk membiayai pengobatan sakit ayahnya ketika itu. Menyadari usia ibunya terus bertambah, sementara ayahnya telah meninggal, sekitar 12 tahun lalu, barulah Romiyatun mengambil alih bisnis kopi milik keluarganya itu. Semula dalam menjalankan bisnis dan mengolah kopi, Romiyatun masih dibantu ibunya. Namun, sekarang ibunya yang sudah berusia 87 tahun tidak lagi ikut berperan. Romiyatun pun melanjutkan bisnis tersebut bersama suaminya, Yusnadi, 46, dengan merek dagang Kopi 3 Jaman.

Kopi ndeso, demikian sebutannya, mulai dikembangkan Romiyatun dan Yusnadi dengan menghasilkan kopi asmara yang bisa meningkatkan gairah pada pria. Sejak diluncurkan dua tahun lalu, produk kopi asmara banyak diminati orang dan laris manis di pasaran. Dari hasil inovasi tersebut, pasangan suami istri itu mengembangkan kopi dengan rasa buah-buahan melalui cara fermentasi. “Fermentasi dilakukan selama 10-20 hari, bergantung pada tingkat ketajaman aroma buah-buahan yang digunakan. Jika aromanya kurang, fermentasi dilakukan lebih lama lagi,” ujar Yusnadi. Kopi-kopi buatan Romiyatun ini telah memiliki pelanggan tetap baik di dalam maupun luar negeri dengan omzet sekitar Rp9 juta per bulan. (Tosiani/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya