Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Perekaman KTP-E Diwarnai Data Ganda dan Kesalahan Biometrik

Rendy Ferdiansyah
24/10/2017 15:44
Perekaman KTP-E Diwarnai Data Ganda dan Kesalahan Biometrik
(ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)

PEREKAMAN Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-e) di Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung (Babel) masih diwarnai sejumlah permasalahan, mulai dari data ganda hingga kesalahan biometrik. Tak tanggung-tanggung jumlahnya pun mencapai 1.600 jiwa.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pangkalpinang Armada mengatakan saat ini jumlah masyarakat yang sudah melakukan Perekaman KTP-e sebanya k11.000 jiwa.

Dari 11 ribu masyarakat yang sudah merekam, diutarakan Armada, masih ditemukan sejumlah permasalahan seperti data ganda dan kesalahan biometrik untuk scan sidik jari serta retina mata.

"Permasalahan data ganda ini, terjadi ketika perekam merekam sidik jari di atas kaca, ternyata sidik jari perekam sebelumnya, belum di hapus, sehingga yang terekam sidik jari pertama, jadi ganda," kata Armada, Selasa (24/10).

"Begitu juga dengan kesalahan data Biomterik, yang saat di lakukan scan sidik jari dan retina mata, data yang keluar adalah data milik orang lain," ujarnya.

Untuk itu, Disdukcapil menurutnya sudah menyurati pihak Kemendagri untuk dapat segera melakukan perbaikan. Sebab yang bisa menghapus data ganda dan kesalahan perekaman biometrik ini hanya pusat.

"Untuk data ganda, nanti pusat yang menghapuskanya, sedangkan untuk kesalahan biometrik tim pusat yang datang melakukan pengecekan ulang," ungkap dia.

"Kita minta pusat secepatnya melakukan penghapusan data ganda dan perbaikan kesalahan Biometrik sebelum Pilkada Kota Pangkalpinang, jika tidak Disdukcapil akan mengambil langkah sendiri," terangnya.

Diakui Armada, dari 8 perangkat perekam KTP-E yang ada di Pangkalpinang hanya 2 yang berfungsi yakni di Kecamatan Gabek dan Disdukcapil. Untuk itu, ia mempersilakan masyarakat yang ingin merekam KTP-e ke Disdukcapil ataupun Kecamatan Gabek.

"Untuk persediaan blangko KTP-E, Pangkalpinang baru datang 6.000, dan tidak jadi masalah, memang masih kurang, tapi bisa teratasi dengan Surat Keterangan atau Suket," tutur dia.

Untuk perekaman KTP-e, Disdukcapil melakukannya di hari Senin-Sabtu. Sementara dalam sehari, menurut Armada, setidaknya ada 50 warga yang melakukan perekaman.

Di Pangkalpinang sendiri, lanjut Armada, Data Disdukcapil menunjukkan Wajib KTP sudah sebanyak 96%, sisanya masih berjalan.

"Untuk mata pilih kita pada Pilwako 2018 di perkirakan mencapai 150 ribu mata pilih, jumlah ini meningkat jika di bandingkan pada Pilgub 2017 lalu," tutup Armada.

Sementara, Wakil Wali Kota Pangkalpinang Muhammad Sopian mengaku memang terdampat data ganda dan kesalahan biometrik pada perekaman KTP-e di Pangkalpinang. Untuk itu ia meminta pemerintah pusat, dalam hal ini kemendagri segera melakukan perbaikan. Sebab pada 2018 Pangkalpinang akan melaksanakan Pilkada.

"Itu harus segera di perbaiki, jangan sampai jadi masalah di Pilkada nanti, karena jumlah data ganda itu bukan sedikit mencapai 1.600 jiwa," kata Sopian. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya