Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
TEKA-TEKI kedekatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan Partai Golongan Karya pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 terjawab sudah. Kedua partai besar ini sepakat berkoalisi pada ajang demokrasi tersebut.
Ketua DPD PDIP Provinsi Jawa Barat Tubagus Hasanudin menegaskan pihaknya akan berkoalisi dengan Golkar pada Pilgub Jawa Barat 2018. "Untuk pilgub, kami sepakat dengan sungguh-sungguh, dengan ikhlas berkoalisi bersama Partai Golkar," tegas Hasanudin usai bertemu Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi, di kantor DPD PDIP Provinsi Jawa Barat, Bandung, Kamis (13/10).
Dalam pertemuan itu, hadir juga seluruh petinggi kedua partai di Jawa Barat tersebut. Hasanudin mengatakan, keputusan koalisi ini didasari adanya kesepahaman antara PDIP dengan Golkar pada Pilgub Jawa Barat 2018. Sebelum sepakat berkoalisi di pilgub, lanjutnya, pihaknya telah sepakat untuk berkoalisi dengan Golkar pada Pemilihan Bupati/Wali Kota 2018.
Meski begitu, dia mengaku koalisinya ini belum membahas kandidat yang akan diusung pada Pilgub Jawa Barat 2018. PDIP akan menunggu arahan DPP di Jakarta terkait calon yang akan diusung.
"Siapa nomor 1 dan 2, akan diputuskan DPP. Buat kami, kami taat terhadap apapun yang diputuskan DPP," katanya seraya menyebut pekan depan PDIP
dan Golkar akan melaporkan kesepakatan koalisi ini kepada masing-masing
DPP.
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan kesepakatan koalisi ini tidak hanya sebatas kebutuhan politik jelang pilgub Jawa Barat dan bupati/wali kota yang digelar serentak 2018. Akan tetapi, yang tidak kalah penting dari kerja sama ini adalah adanya kesamaan ideologi di antara kedua partai.
"Kerja sama ini bukan sekedar politik, tapi ideologi. Mempertahankan Jawa Barat sebagai provinsi yang memiliki keberagaman, toleransi. Bersama-sama menjaga lingkungan, bagaimana penanganan alam," tegasnya di tempat yang sama.
Sementara itu, saat disinggung adanya dinamika di internal partainya terkait Pilgub Jawa Barat 2018, Dedi tidak menjawab pasti. Bupati Purwakarta inipun tidak menjawab secara tegas saat ditanya tentang sikapnya jika DPP Partai Golkar tidak menghendaki koalisi dengan PDIP pada ajang tersebut.
"Jangan dulu berandai-andai," ucapnya. Hanya saja, Dedi menegaskan keputusan koalisi dengan PDIP ini sebagai jawaban atas tugas yang diberikan DPP kepadanya jelang Pilgub Jawa Barat 2018.
Pada rapat DPP Partai Golkar saat membahas pemilu pada 8 Oktober kemarin, lanjutnya, partai berwarna kuning ini sudah memutuskan dan memerintahkan DPD Partai Golkar Jawa Barat untuk membangun mitra koalisi dalam menghadapi Pilgub Jawa Barat 2018 ini. "Saya jawab, kurang waktu sebulan mitra koalisi sudah terwujud. Ini sudah lebih dari tingkat kebutuhan 20% (syarat mengusung calon gubernur). Tugas saya sudah selesai," katanya seraya menghormati adanya nama lain selain dirinya yang akan diusung Golkar pada pilgub tersebut. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved