Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENERIMAAN pajak daerah di Bali masih memiliki potensi yang besar. Kepala Kanwil DJP Bali yang baru Goro Ekanto di Denpasar, Selasa (10/10), menyebut sebagian pajak dari penyedia di Bali belum seluruhnya masuk melalui kantor-kantor pajak di Bali.
Domisili penyedia atau rekanan dari daerah lain yang menang tender di Bali sebagian membayar pajaknya di wilayah asal. Sehingga ini mempengaruhi komposisi bagi hasil pajak dari penerimaan pajak daerah. Ia meminta pemerintah setempat untuk ikut membantu suksesnya penerimaan pajak di Bali.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan kegiatan ekonomi di Bali sangat luar biasa, dimana peredaran uang dan investasi cukup tinggi. Kegiatan pembangunan yang dibiayai dari APBD baik provinsi maupun kabupaten/kota diperkirakan mencapai Rp20 triliun.
Pembiayaan tersebut merupakan potensi penerimaan pajak yang cukup besar. Pastika menambahkan, masih banyaknya potensi sumber penerimaan pajak yang belum dikelola dengan baik, seperti villa, restoran dan tempat usaha lainnya yang sangat banyak di Bali.
"Saya harapkan kerja sama yang baik dari Kanwil Pajak di Bali dengan aparat terkait untuk meningkatkan penerimaan pajak di Bali. Potensi yang besar itu harus digarap optimal," ujarnya.
Goro Ekanto merupakan Kepala Kanwil DJP yang baru dilantik Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Agustus lalu, menggantikan Nader Sitorus. Turut hadir pada kesempatan tersebut Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Bali, Kepala BPKAD Provinsi Bali, serta jajaran Kanwil DJP Bali. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved