Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEMERINTAH Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menyatakan siap menghadapi musim tanam padi (MT) I Oktober 2017-Maret 2018. Untuk persiapan tanam padi, Pemkab Klaten telah menyediakan berbagai sarana dan prasarana bagi kebutuhan petani. Total luas lahan sawah di Klaten 33.111 hektare, sementara target luas tanam padi MT I 40.000 hektare.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten, Joko Siswanto, kepada Media Indonesia di kantornya, Selasa (10/10), mengatakan untuk persiapan tanam padi MT I pihaknya telah meminjamkan alat mesin pertanian (alsintan) sebanyak 50 traktor tangan dan 11 transplanter (mesin tanam) kepada kelompok tani di Klaten.
Peminjaman alsintan kepada kelompok tani tersebut, guna mendorong petani melakukan tanam padi serentak. Gerakan tanam serentak ini untuk pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), seperti hama wereng batang cokelat (WBC), tikus, dan penggerek batang. Namun, sebelum tanam serentak, petani diharapkan memperbaiki saluran irigasi dan pematang sawah tempat bersarang tikus.
Menurut Joko, guna peningkatan produksi padi, Kabupaten Klaten mendapatkan tambahan bantuan subsidi benih yang semula untuk 25.000 hektare menjadi 25.800 hektare. Petani diharapkan pada MT I, Oktober 2017-Maret 2018, menggunakan benih berlabel atau yang bersertifikat, seperti varietas Inpari 13, Inpari 42, dan Inpari 43. Varietas padi ini tahan terhadap serangan OPT, khususnya WBC.
Sementara untuk persiapan MT I, alokasi pupuk urea dikurangi, yang semula 25.280 ton menjadi 23.800 ton. Pengurangan pupuk itu sesuai surat pemerintah provinsi No 251.34/805/2017 tanggal 29 September 2017, karena dialihkan ke penggunaan pupuk berimbang. Untuk itu, alokasi pupuk NPK ditambah dari 12.100 ton menjadi 13.000 ton, ZA menjadi 10.000 ton dari semula 9.000 ton, dan alokasi pupuk organik ditambah 5.000 ton menjadi 10.000 ton.
"Jadi, Klaten yang sekarang mulai diguyur hujan siap jemput tanam padi Oktober 2017-Maret 2018 di lahan 40.000 hektare. Namun, kewaspadaan terhadap serangan hama WBC, penggerek batang, dan hawar daun perlu ditingkatkan pada musim tanam tersebut," ujar Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura DPKPP Klaten.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved